UPdates—Situasi tegang terjadi di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja menyusul bentrokan mematikan di dekat area Kuil Ta Muen Thom.
You may also like : Heboh, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Ikut Soroti Ulah Gus Miftah
Intelijen militer Thailand mengklaim telah menewaskan sedikitnya 24 warga Kamboja, sebagian besar tentara, dalam serangan udara dan penembakan artileri, meskipun pihak berwenang Kamboja belum mengonfirmasi hal ini.
Laporan media Thailand, Khaosod English menyebut unit keamanan Wilayah Angkatan Darat Kedua Thailand mengklaim korban tewas terjadi antara Kamis dan Jumat pagi dalam serangan yang juga menghancurkan tiga mortir 100 milimeter. Namun, klaim itu belum bisa diverifikasi secara independen.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, para pejabat Kamboja mengatakan pada hari Jumat bahwa seorang biksu tewas dan lima warga sipil terluka dalam penembakan artileri Thailand di Provinsi Oddar Meanchey.
Pada hari Kamis, Kementerian Kesehatan Thailand menyatakan setidaknya 14 orang tewas, termasuk seorang anak, setelah serangan udara dan penembakan roket yang berlangsung seharian antara Thailand dan Kamboja. Namun, para pejabat mengklaim situasi perbatasan sudah relatif tenang.
Ketenangan yang dilaporkan di sepanjang perbatasan ini terjadi ketika Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berbicara dengan Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet dan mendesak mereka untuk mengumumkan gencatan senjata segera.
Setelah serangan tersebut, terjadi pengungsian massal di kedua sisi perbatasan. Kedua belah pihak juga menutup sekolah.
Bentrokan terbaru ini terjadi sehari setelah seorang tentara Thailand kehilangan kakinya akibat ledakan ranjau darat.
Militer Thailand menuduh pasukan Kamboja menembaki pangkalan militer Thailand di daerah dekat Kuil Ta Muen Thom kuno, yang terletak di wilayah sengketa di selatan Provinsi Surin, Thailand.
Hubungan diplomatik Kamboja dan Thailand mencapai level terendah dalam beberapa dekade setelah ketegangan antara kedua negara mulai meningkat sejak 28 Mei, ketika pasukan terlibat baku tembak di dekat perbatasan, yang mengakibatkan tewasnya seorang tentara Kamboja.
Kedua negara mensengketakan perbatasan yang membentang di antara Provinsi Preah Vihear di Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand timur laut.