Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh lepas 36 komoditas unggulan untuk di ekspor ke 29 negara (Foto: Web Pemprov Sulsel).

Sulsel Tembus Pasar Global: Ekspor 36 Komoditas Unggulan, Capai Rp 1 Triliun

11 December 2024
Font +
Font -

UPdates - Sebanyak 36 komoditas unggulan Sulawesi Selatan (Sulsel) resmi diekspor ke 29 negara tujuan. Ekspor yang melibatkan 92 pelaku usaha di Sulsel tersebut bernilai hampir Rp 1 triliun.

Pelepasan 36 komoditas unggulan tersebut digelar di Hotel The Rinra Makassar, Selasa, 10 Desember 2024. Ekspor ini difasilitasi Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Sulsel.

"Pagi ini membahagiakan bagi saya, karena ini menggerakkan ekonomi. Saya dapat informasi kurang lebih Rp900 miliar, hampir satu triliun. Ini angka yang besar untuk bisa menggerakkan dan mendorong  pertumbuhan ekonomi," ungkap Prof Zudan dikutip Keidenesia dari laman resmi pemprov Sulsel, Rabu, 11 Desember 2024.

Komoditas unggulan yang diekspor meliputi beragam produk pertanian, perikanan, dan industri olahan, antara lain agar-agar, biji kakao, biji kopi, buah pala, cabe merah, carragenan, cengkeh, dan ikan olahan. Selain itu, ekspor juga mencakup produk bernilai tinggi seperti nikel, minyak mete, minyak nilam, hingga udang segar dan olahan.

Berdasarkan data, total volume ekspor mencapai 26.092,26 ton, yang mencakup berbagai produk perikanan dan tumbuhan yang dikirim ke negara-negara tujuan seperti China, Malaysia, Nigeria, Hong Kong, hingga Rusia. Keberagaman komoditas dan jumlah negara tujuan ini menunjukkan daya saing produk-produk unggulan Sulsel di pasar global.

Zudan Arif mengapresiasi peran serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses ekspor ini, termasuk pelaku usaha, Dinas Perdagangan Sulsel, dan Karantina Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 

"Terima kasih banyak dari OJK dan semua yang hadir, teman-teman dari Disperindag, Ibu Since. Terima kasih inisiatif ini bagus sekali karena kita sudah bisa mengirim ke hampir semua negara dengan 36 produk unggulan Sulawesi Selatan," tutur Zudan. 

"Nilai hampir satu triliun itu sangat menyenangkan bagi saya, pelaku usahanya sendiri, minta tolong di bimbing terus teman-teman pelaku usaha," sambungnya. 

Sementara itu, Sekretaris Utama Barantin, Shahandra Hanitiyo mengungkapkan, sebanyak 26.092,26 ton produk yang diekspor telah melalui proses sertifikasi yang ketat dari Karantina. Proses ini dilakukan untuk memastikan setiap produk memenuhi standar keamanan dan kualitas yang disyaratkan oleh negara tujuan ekspor.

"Ini sebagai tanggung jawab negara, jaminan kita, serta perlindungan terhadap produk yang kita ekspor, sehingga perlu dijaga kualitas layanannya. Kita menjamin jangan sampai produk yang kita ekspor ini sampai ditolak atau bermasalah di negara tujuan," jelasnya.

Beberapa eksportir yang terlibat dalam pelepasan ekspor ini antara lain PT Mars Symbioscience Indonesia yang mengirimkan Cocoa Liquor ke Shanghai, China, PT Biota Laut Ganggang yang mengekspor Carragenan ke China, serta PT Wahyu Pradana Bina Mulia yang mengirimkan Frozen Shrimp ke Rusia. Selain itu, CV Sumber Berkah Trading Bulukumba juga turut berperan dalam ekspor biji mete ke Vietnam.

Font +
Font -