UPdates—Baru beberapa pekan setelah diplomat muda, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di Jakarta, awan duka kembali menyelimuti Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
You may also like : Dituduh Bunuh Anak Majikan di Saudi, WNI Diminta Bayar Uang Damai Rp120 Miliar
Seorang diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan di Lima, Senin malam, 1 September 2025 waktu setempat.
You might be interested : Selebgram Indonesia Dituduh Biayai Pemberontak Myanmar, DPR Minta Pemerintah Bebaskan
Zetro Leonardo Purba meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang yang tak dikenal beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima.
Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima tersebut dilaporkan sedang bersepeda bersama istrinya Frecilia saat mereka tiba-tiba ditembak.
Sang diplomat sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. Sang istri sendiri selamat dari peristiwa berdarah itu.
"Pagi ini kami mendapat kabar duka dari Lima, saudara Zetro Purba beberapa jam yang lalu meninggal dunia di Lima karena ditembak oleh orang tak dikenal. Saya selaku pimpinan kementerian luar negeri merasakan duka yang begitu mendalam,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dalam video di Instagram sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Selasa, 2 September 2025.
“Kami sudah menyampaikan kepada pihak Kementerian Luar Negeri Peru dan pihak kepolisian di sana untuk bisa menyelidiki kasus ini hingga tuntas,” lanjutnya.
Sugiono mengaku sudah berbicara dengan istri almarhum. “Kami juga sudah melakukan pembicaraan lewat telepon kepada Ibu Frecilia istri almarhum dan juga kepada duta besar Ricky (Ricky Suhendar) di Lima. Kami sampaikan duka yang mendalam,” ujarnya. Menurut Sugiono, almarhum meninggalkan istri dan tiga orang anak. “Kami mendoakan agar almarhum diterima di tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami juga sampaikan ke istri beliau untuk bisa sabar dan tegar menghadapi musibah ini sehingga bisa tetap fokus mengurus anak-anaknya,” ujarnya.
Menurut Sugiono, ia sudah meminta kepada dubes RI di Lima untuk mengikuti terus proses penyelidikan terhadap kasus ini. “Kemudian melakukan proses pemulangan almarhum ke Indonesia,” ujarnya.
Kepada para diplomat, Sugiono menitip pesan untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam bertugas. “Tetap utamakan keselamatan dalam menjalankan tugas untuk bangsa dan negara,” katanya.
Kepolisian dan tim forensik Peru saat ini sudah melakukan olah TKP tempat wafatnya Zetro yang baru bertugas lima bulan di negara itu.