UPdates—Tas Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Kristi Noem, berisi uang tunai $3.000 atau senilai Rp50,5 juta, dicuri saat ia sedang makan malam bersama keluarga di sebuah restoran di pusat kota Washington, DC.
You may also like : Setelah Ramal Penembakan Trump, Pendeta AS Sebut Gempa Besar akan Guncang Amerika
Pencurian pada Minggu malam waktu setempat itu terjadi meskipun ada petugas keamanan dari Secret Service yang mengawalnya.
You might be interested : Kasus Uang Tutup Mulut Bintang Porno, Trump Dihukum sebelum Dilantik jadi Presiden Amerika
Tas tersebut juga berisi SIM, obat-obatan, kunci apartemen, paspor, lencana akses Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), tas kosmetik, dan cek kosong milik Noem.
Noem sedang keluar untuk makan malam Paskah bersama keluarganya saat pencurian terjadi.
DHS mengatakan ia membawa uang tunai untuk membeli hadiah Paskah bagi keluarganya.
Pria bertopeng itu menunggu di sekitar area tersebut sebelum ia beraksi. Pelaku diyakini duduk di dekat meja Noem, menyelipkan tas Noem ke arahnya dengan kakinya, lalu berjalan keluar tanpa diketahui dengan tas itu di balik jaketnya.
Secret Service, yang menangani keamanan Noem, belum membagikan detail apa pun tentang tersangka. Namun, rekaman CCTV dari restoran Capital Burger sedang diperiksa oleh penyidik.
Meskipun dua personel keamanan berpakaian sipil ditempatkan di bar restoran dekat area makan Noem, mereka tidak dapat menghentikan pencurian tersebut.
Pakar penegak hukum mempertanyakan apakah kejadian tersebut—yang melibatkan seorang penjahat yang begitu dekat dengan seorang pejabat Kabinet dan kemudian mencuri barang-barangnya—mungkin merupakan kelalaian keamanan.
"Ini adalah pelanggaran keamanan yang sebenarnya memiliki konsekuensi besar, dan perlu segera ditinjau lebih lanjut oleh Secret Service...DHS, dan mitra penegak hukum lainnya," kata Jonathan Wackrow, seorang analis penegakan hukum CNN dan mantan agen Secret Service sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari News Bytes, Selasa, 22 April 2025.
Sebagai anggota Kabinet Presiden Donald Trump yang vokal, Noem telah mendukung kebijakan garis kerasnya untuk mendeportasi imigran ilegal dan memperkuat perbatasan AS-Meksiko guna mengurangi migrasi ilegal.
Ia pernah menjabat sebagai gubernur South Dakota dan anggota DPR sebelum bergabung dengan pemerintahan.