UPdates - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, mengungkapkan banyak menemukan mandeknya sejumlah program pemerintah kota selama dirinya menjalani cuti kampanye Pilkada 2024. Danny menilai, banyak program yang seharusnya berjalan justru tidak terlaksana.
You may also like : Cagub Sulsel Danny Pomanto Nyoblos di TPS 001 Maricaya Selatan, Kenakan Pakaian Putih
Hal tersebut disampaikan Danny saat memimpin rapat koordinasi bersama seluruh OPD, Camat, dan Lurah di Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Senin, 25 November 2024. Danny pun menegaskan akan segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Makassar.
You might be interested : Kampanye di Lutra, Danny Pomanto Siapkan Skema Dana Khusus Rp 200 Juta per Desa
"Dua bulan ini, banyak program yang mandek. Saya duga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menghambat untuk merusak Kota Makassar. Padahal, ini sangat merugikan masyarakat," ungkap Danny dikutip Keidenesia melalui laman resmi Pemkot Makassar, Selasa, 26 November 2024.
Danny menyebutkan, salah satu program yang dinilai mengalami kemunduran adalah pengelolaan sampah. Danny mengaku menerima laporan jika selama dua bulan tidak ada petugas pengangkut sampah yang bertugas, sehingga membuat tumpukan sampah menumpuk di berbagai titik, termasuk di rumah-rumah warga.
“Nah, sekarang sampah-sampah tidak diangkat, tidak ada motor sampah rusak semua. Ada anggaran tapi tidak dikasih jalan,” ungkapnya.
Menurut Danny, hal ini menunjukkan ketidakseriusan OPD dalam menjalankan program yang sudah direncanakan dan dianggarkan. Meskipun diakui kata Danny, OPD dalam situasi tertentu mendapat tekanan untuk tidak melaksanakan tugasnya mengingat memasuki masa Pilkada 2024.
“Mungkin dapat tekanan. Tapi apapun alasannya jangan korbankan kenyamanan rakyat karena program tidak jalan. Setengah mati orang anggarkan, coba lihat sekarang, sampah di mana mana. Makanya saya bilang harus dibersihkan Kota Makassar ini,” ucapnya.
Danny menegaskan, apa yang terjadi selama ini bukan hanya soal ketidakhadiran dirinya sebagai pemimpin, tetapi lebih kepada tidak dijalankannya program-program yang berfokus pada kepentingan rakyat.
Selain evaluasi internal, Danny juga meminta seluruh aparatur pemerintah, termasuk Camat dan Lurah, untuk mengawal jalannya Pemilu Serentak 2024 dengan penuh tanggung jawab.
“Kita ini masuk daerah rawan. Jadi pemerintah Kota Makassar mau membuktikan kalau itu tidak benar dengan cara ASN harus bekerja netral dan tidak memihak. Agar pemerintah kota Makassar menjadi contoh penyelenggara pemilu yang baik dan damai,” tegasnya.
“Saya minta semua ujung-ujung lorong, ujung-ujung kelurahan dijaga 24 jam. Harus betul-betul dijaga saya monitor ini rusak sekali. Serangan fajar, siang, malam tengah malam ini kan memalukan. Seperti tidak ada aparat disana,”tandasnya.
Selain itu, Danny juga berharap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) turut berperan aktif dalam menjaga kelancaran pemilu dan mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat merusak integritas penyelenggaraan pemilu.