UPdates—Seorang remaja yang sebagian tengkorak kepalanya disimpan di perutnya saat petugas medis melakukan operasi langka secara ajaib sembuh. Tapi ia harus belajar kembali cara berjalan, berbicara, dan bahkan menelan.
You may also like : Ajaib, Pendayung Kayak Ditelan Paus di Cile dan Masih Hidup saat Dimuntahkan
Ellie Morris-Davies, 16 tahun, mengalami pendarahan otak yang disebabkan oleh kavernoma – sekelompok pembuluh darah abnormal yang menyerupai buah rasberi. Dia menjalani operasi sembilan kali dalam 13 minggu tahun lalu dan takut tidak akan pernah pulang dari rumah sakit.
Ellie mulai mengalami sakit kepala dan mual pada bulan Mei tahun lalu dan tak lama kemudian ia muntah hingga 16 kali sehari. MRI menunjukkan adanya pendarahan di otaknya yang disebabkan oleh kavernoma. Satu dari 600 orang di Inggris hidup dengan kavernoma tanpa gejala. Namun setiap tahun, satu dari 400.000 orang didiagnosis menderita kavernoma dengan gejala seperti pusing dan cadel.
Ibunya Joanne, 48 tahun, yang berasal dari Crewe, Cheshire sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Mirror, Rabu, 9 April 2025, berkata: "Saya belum pernah mendengar tentang itu (kavernoma). Ketika kami pergi ke A&E... mereka bilang mereka mengira itu sudah ada di sana beberapa lama."
Ellie dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Alder Hey di Liverpool untuk operasi. Namun karena risiko pendarahan lebih lanjut tetap tinggi, dokter bedah melakukan kraniektomi dekompresif, mengangkat sebagian tengkorak untuk mengurangi tekanan dan menyimpannya di perut Ellie agar tetap steril sebelum dimasukkan kembali.
Konsultan bedah saraf anak di Alder Hey, Benedetta Pettorini, mengatakan operasi tersebut jarang dilakukan pada anak-anak. "Tetapi dalam beberapa kasus tertentu, itulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa mereka," jelasnya.
Petugas medis Alder Hey telah melakukan kurang dari 20 operasi saraf untuk kavernoma dalam empat tahun terakhir. Meskipun telah menjalani prosedur tersebut, kondisi Ellie semakin memburuk dan dilarikan ke RS untuk perawatan intensif.
Pettorini mengatakan operasi tambahan tersebut disebabkan oleh kavernoma yang menyebabkan pembengkakan lebih parah. Setelah itu, Ellie tidak dapat menggerakkan sisi kirinya, tidak dapat berbicara, dan berkomunikasi dengan mengacungkan jempol ke atas atau ke bawah.
“Dia menjalani fisioterapi setiap hari. Namun, setelah tujuh minggu tidak bisa berjalan, kakinya mulai bisa bergerak. Jari-jarinya adalah yang terakhir bisa bergerak, tetapi dia sudah belajar berjalan, berbicara, dan menelan," ujar Joanne.
Remaja itu menjadi penari sejak dia berusia tiga tahun, tampil dalam pantomim dan pertunjukan di West End.
Joanne, mengatakan putrinya bekerja keras untuk kembali bisa menari dan Ellie baru-baru ini kembali ke panggung untuk bernyanyi bersama kelas dansanya, yang digambarkan ibunya sebagai malam yang emosional.
“Saya pikir saya tidak akan pernah pulang. Masih ada hal-hal yang tidak bisa saya lakukan, tetapi saya akan melakukannya. Saya tidak sabar untuk kembali ke panggung, bernyanyi dan menari," kata Ellie.