UPdates—Tuberkulosis (TBC) tetap menjadi tantangan utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Laporan Global TB Report 2023 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki beban kasus TBC terbesar kedua di dunia.
Estimasi kasus TBC di Indonesia mencapai 1.090.000 atau 387 kasus per 100.000 penduduk. Selain itu, kematian akibat TBC mencapai 125.000 per tahun, atau setara dengan 14 kematian per jam.
Dengan angka kasus yang begitu tinggi, Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat dalam upaya eliminasi TBC dengan mengalokasikan penambahan anggaran APBN hingga lebih dari 20 kali lipat pada tahun 2024.
You might be interested : Diskorsing, 31 Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Mengadu ke DPR RI
Langkah ini mencerminkan dedikasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto serta dukungan dari DPR RI untuk mencapai target Indonesia bebas TBC.
Eliminasi TBC menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia, dengan fokus pada percepatan penurunan kasus melalui penerapan inovasi dalam diagnosis, pengobatan, vaksinasi, dan pencegahan TBC.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari menyambut baik peningkatan anggaran ini. Menurutnya, ini merupakan langkah signifikan dalam upaya Indonesia untuk mengakhiri TBC.
"Komisi IX DPR RI berkomitmen untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 10 November 2024 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI.
“Dengan anggaran yang meningkat sangat drastis, Indonesia berkomitmen untuk menerapkan inovasi dalam diagnostik, pengobatan, dan pembiayaan, mendekatkan kita pada target eliminasi TBC pada tahun 2030,” lanjut Presidium Kaukus Tuberkulosis DPR RI tersebut.
Sejak Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis diberlakukan, Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting menuju eliminasi TBC pada tahun 2030.
Peraturan ini mencakup enam strategi utama: memperkuat kerja sama lintas sektor, meningkatkan akses layanan TBC berkualitas, promosi kesehatan, penerapan pengobatan pencegahan, pemanfaatan inovasi riset dan teknologi, serta penguatan sistem kesehatan nasional.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, DPR RI bersama Global Health Strategies (GHS) telah meluncurkan Kaukus Tuberkulosis DPR-RI pada 19 Agustus 2024. Kaukus ini merupakan bagian dari jejaring internasional Global TB Caucus, yang menghubungkan anggota parlemen dari berbagai negara untuk mempercepat penanganan TBC, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
“Melalui Kaukus TBC, DPR RI berkomitmen penuh untuk mendukung program eliminasi TBC melalui peningkatan alokasi anggaran, pengembangan inovasi di bidang kesehatan, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor. Pemerintah menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pemangku kepentingan—termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, organisasi masyarakat, dan lembaga internasional—untuk memastikan implementasi kebijakan yang efektif dan berkelanjutan. Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya Indonesia bebas TBC pada tahun 2030,” ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra itu.
Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah The Union World Conference on Lung Health 2024 di Bali yang berlangsung pada tanggal 11-16 November 2024. Konferensi ini adalah acara ilmiah terbesar mengenai TBC dan kesehatan paru, yang akan dihadiri lebih dari 3.000 delegasi internasional.
Indonesia akan menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi tentang inovasi TBC, yang akan mengangkat pentingnya inovasi dan penelitian untuk mengeliminasi TBC. Putih Sari, yang juga merupakan Asia Pacific Co-Chair of Global TB Caucus, menekankan bahwa kegiatan Union Conference memperkuat komitmen Indonesia dalam penanganan TBC, baik secara nasional maupun global.