UPdates—Tiga sahabat berkuda dari Spanyol ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji, menghidupkan kembali rute ziarah yang terakhir kali digunakan oleh umat Muslim Andalusia lebih dari 500 tahun yang lalu.
You may also like : Embarkasi Makassar Berangkatkan 393 Jemaah Haji Kloter Pertama
Mereka tiba di wilayah Perbatasan Utara Arab Saudi minggu lalu, tepat waktu untuk melaksanakan ibadah haji setelah menempuh perjalanan sejauh 8.000 km melalui Spanyol, Prancis, Italia, Slovenia, Kroasia, Bosnia, Serbia, Turki, Suriah, dan Yordania.
Ketiga Muslim asal Spanyol itu; Abdelkader Harkassi, Abdallah Hernandez, dan Tariq Rodriguez, memenuhi ambisi yang telah lama terpendam setelah memeluk Islam 35 tahun yang lalu.
Dalam perjalanan bersejarah ini, mereka ditemani oleh Bouchaib Jadil, seorang ahli konstruksi yang tinggal di Spanyol, yang memberikan dukungan logistik kepada tim dengan memimpin jalan di dalam mobil.
Semuanya berawal ketika Abdullah Hernandez memeluk Islam 35 tahun yang lalu.
Ia menuturkan kepada Arab News tentang rasa syukurnya kepada Allah karena telah memberinya petunjuk — hidayah— dan ia berjanji akan melaksanakan ibadah haji seperti yang dilakukan leluhurnya di Andalusia.
Sebagai persiapan, mereka berlatih selama dua tahun sebelum berangkat pada Oktober 2024 dari Masjid Al-Monaster, di selatan Spanyol.
Setelah melintasi perbatasan Yordania pada 2 Mei, ketiga sahabat itu tiba di kota Qurayyat di Provinsi Al-Jawf, di Arab Saudi utara pada hari Jumat setelah perjalanan berkuda yang luar biasa selama tujuh bulan.
Selama singgah di Qurayyat, mereka disambut oleh kepala Pusat Al-Haditha, Mamdouh Al-Mutairi di Kerajaan. Mamdouh Al-Mutairi mendoakan mereka agar mendapatkan masa tinggal yang menyenangkan dan haji yang mudah dan diterima Allah SWT. Mereka juga bertemu dengan para pelajar dan pendukung.
Ketiga sahabat itu disambut dengan hangat oleh penduduk Qurayyat, yang berpose untuk foto-foto kenangan bersama mereka.
“Tim sangat gembira karena kami semakin dekat dengan Mekkah dan Madinah. Kota-kota suci ini sangat istimewa bagi kami, dan kami telah lama bermimpi untuk mencapainya. Hati kami dipenuhi cinta dan harapan, dan kami menantikan momen ini dengan rasa hormat dan kebahagiaan yang mendalam," kata Hernandez kepada Arab News sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Selasa, 13 Mei 2025.
"Melalui perjalanan ini, kami ingin menemukan kembali rute bersejarah Andalusia dari Spanyol ke Harram Mekkah. Ini juga merupakan perjalanan penuh tantangan di mana setiap langkah dirasakan oleh kami dan kuda-kuda, tetapi juga merupakan perjalanan bagi jiwa," tambahnya.
Harkassi mengatakan bahwa mereka senang dapat menghidupkan kembali tradisi yang telah hilang. Ia menambahkan bahwa tim menabung uang dan berlatih selama beberapa tahun untuk perjalanan tersebut.
“Kami memulai perjalanan ini dengan niat murni untuk melaksanakan haji. Kami hampir sampai di sana, dan mudah-mudahan, sisa perjalanan akan lebih mudah,” ujarnya.
Perjalanan mereka, yang melintasi berbagai bentang alam dan kondisi cuaca ekstrem, dibagikan kepada para pengikut di media sosial.
"Menyeberangi perbatasan merupakan tantangan terbesar. Beberapa negara lebih sulit diseberangi daripada yang lain karena kuda tidak lagi dianggap sebagai moda transportasi, tetapi harus 'diimpor' ke setiap negara sebagai ternak, tetapi Alhamdulillah, kami telah berhasil menyelesaikan semua dokumen sejauh ini," kata Hernandez.
Ekspedisi mereka, yang dikenal sebagai "Haji Berkuda," disambut hangat oleh umat Muslim dan non-Muslim. Itu adalah pertolongan dan kemudahan dari Allah SWT yang membuat Hernandez begitu takjub.
"Kami diterima dengan tangan terbuka di mana pun kami pergi — entah bagaimana setiap negara berhasil menjadi lebih ramah daripada sebelumnya, Masya Allah," ungkapnya.
"Baik di negara Muslim maupun non-Muslim, orang-orang telah menunjukkan keramahtamahan yang luar biasa: Mengundang kami ke rumah mereka, berbagi makanan dengan kami, mendengarkan cerita kami, dan terlibat dalam percakapan yang bermakna tentang Islam," lanjutnya.
Menurutnya, mereka benar-benar terharu. "Kehangatan yang kami alami di negara-negara Muslim sangat mendalam, mencerminkan rasa persatuan yang mendalam di dalam Umat kami. Semangat yang indah ini terlihat jelas dalam video terbaru kami dari Turki dan Suriah,” ujarnya.
Tim ini berangkat dari Spanyol dengan dana yang terbatas. Tetapi di sepanjang jalan, mereka menerima dukungan dari umat Muslim untuk membiayai perjalanan luar biasa ketiga sahabat tersebut.