Walkot Makassar, Munafri Arifuddin saat mendampingi Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dewi Chomistriana tinjau Ipal Losari (Foto: Web Pemkot Makassar).

Baru Layani 489 Rumah, IPAL Losari Ditargetkan Jangkau 41.000 KK

13 May 2025
Font +
Font -

UPdates - Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari di Kota Makassar, baru melayani 489 sambungan rumah dari target 14.000 sambungan. Instalasi ini ditujukan untuk menjangkau hingga 41.000 kepala keluarga (KK) demi meningkatkan layanan sanitasi dan menjaga kualitas lingkungan.

You may also like : snapinsta.app 468404341 1310150096648506 709055564036217943 n 1080KPU Selesaikan Rekapitulasi Suara Pilwalkot Makassar 2024, Appi-Aliyah Menang dengan 54,72 Persen

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat meninjau langsung fasilitas IPAL Losari bersama Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dewi Chomistriana, Selasa, 13 Mei 2025. Kunjungan tersebut bertujuan mendorong cakupan layanan ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau, terutama di 10 kecamatan dari total 15 kecamatan di Makassar.

“Tadi kami bersama Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR meninjau IPAL Losari di Makassar. Ini tentu bagian dari program pusat dan Pemerintah Kota yang terus kita tingkatkan sesuai kebutuhan,” ujar Munafri dikutip Keidenesia dari laman resmi Pemkot Makassar, Selasa, 13 Mei 2025.

IPAL Losari memiliki kapasitas pengolahan sebesar 16.000 meter kubik per hari, dengan jaringan perpipaan sepanjang 96 kilometer. Saat ini, layanan baru menjangkau lima kecamatan.

Munafri menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk memaksimalkan pemanfaatan IPAL sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas sanitasi dan lingkungan. Dia juga memberikan pentingnya dukungan terhadap regulasi pengelolaan IPAL, khususnya terkait pendanaan dan pengelolaan antara PDAM dan pemerintah kota.

“Kami berharap ada perluasan jaringan dan penyambungan IPAL ke seluruh kecamatan. Ini membutuhkan dukungan pemerintah pusat dan kejelasan hukum dalam pengelolaan,” kata Munafri.

Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Dewi Chomistriana menyampaikan penghargaan atas dedikasi Pemkot Makassar dan PDAM dalam pengelolaan IPAL Losari. Instalasi ini mulai dibangun pada tahun 2019 dan diresmikan pada tahun 2024.

“Kami percaya, dengan komitmen Pemkot Makassar dan PDAM, IPAL Losari dapat menjadi contoh pengelolaan sanitasi yang baik di Indonesia,” ujar Dewi.

Dia menekankan pentingnya percepatan penyambungan agar manfaat dari investasi negara dapat dirasakan masyarakat. Menurutnya, IPAL bukan hanya infrastruktur, tetapi juga instrumen penting dalam menjaga lingkungan, kualitas air tanah, dan kesehatan masyarakat.

Dewi juga mendorong pembentukan regulasi serta penetapan tarif layanan yang jelas. Biaya operasional IPAL diperkirakan mencapai Rp 3 miliar per tahun dan perlu didukung oleh APBD serta kontribusi dari pengguna, baik rumah tangga maupun komersial.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Kota Makassar Hamzah Ahmad menyatakan kesiapan institusinya dalam mengelola IPAL secara profesional. Ia menyebut bahwa selama dua tahun terakhir, pengoperasian berjalan lancar.

“PDAM telah mengalokasikan sekitar Rp 9 miliar untuk operasional dalam tiga tahun terakhir. Namun, tanpa dasar hukum yang kuat, hal ini sering menjadi audit temuan,” ujar Hamzah.

Dia berharap kunjungan ini menjadi momentum untuk memperkuat landasan hukum demi kelancaran pengelolaan IPAL ke depan.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Benjamin Franklin

"Investasi dalam pengetahuan adalah hal terpenting."
Load More >