UPdates—Argentina akan memulai persidangan tim medis mendiang ikon sepak bola Diego Armando Maradona yang dituduh melakukan pembunuhan karena kelalaian mereka.
Sidang kasus ini, yang diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan, dimulai pada hari Selasa, 11 Maret 2025 waktu setempat, lebih dari empat tahun setelah kematian Maradona.
Pesepakbola yang dianggap sebagai dewa di Argentina itu meninggal pada bulan November 2020 akibat gagal jantung. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada usia 60 tahun setelah menjalani operasi otak beberapa hari sebelumnya.
Sebuah pengadilan di San Isidro, di pinggiran Buenos Aires, akan mendengarkan hampir 120 kesaksian. Para terdakwa didakwa dengan pembunuhan sederhana dengan maksud tertentu dalam perawatan mantan pemain Boca Juniors dan Napoli tersebut. Tim medisnya secara umum menolak tuduhan tersebut.
Kematian Maradona mengguncang negara Amerika Selatan tempat ia begitu dihormati, memicu masa berkabung dan saling tuding tentang siapa yang harus disalahkan setelah bertahun-tahun sang ikon berjuang melawan kecanduan dan kesehatan yang buruk.
Dijuluki D10S, plesetan dari kata Spanyol untuk dewa, dan Pelusa karena rambutnya yang mencolok, Maradona berjuang melawan kecanduan alkohol dan narkoba, tetapi dikagumi — termasuk dalam tato — karena kejeniusannya yang membawa Argentina meraih kejayaan Piala Dunia pada tahun 1986.
Dewan medis yang ditunjuk untuk menyelidiki keadaan tersebut menyimpulkan pada awal tahun 2021 bahwa tim medis bintang sepak bola itu telah bertindak dengan cara yang tidak pantas, kurang tepat, dan sembrono.
"Saya berharap ada keadilan karena mereka membunuhnya. Diego (Maradona) seharusnya hidup. Mereka tidak merawatnya," kata seorang pedagang di Argentina, Luis Alberto Suarez kepada Reuters di Buenos Aires sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Asia One, Selasa, 11 Maret 2025.
Warga Argentina lainnya, Martin Milei berkata, "Saya hanya bisa bicara dari apa yang saya lihat dari luar. Namun, kita tidak bisa mengatakan apakah mereka salah atau tidak. Kalau dipikir-pikir, mereka salah besar. Namun, saya pikir ada lebih banyak orang yang bertanggung jawab daripada apa yang dikatakan."
Pablo Knopfler, warga Argentina lainnya mengatakan bahwa ia berharap persidangan akan mengungkap kebenaran.
"Saya berharap ada persidangan untuk mengetahui dengan lebih jelas apa yang terjadi pada Diego. Mungkin ada seseorang di atas kita atau mungkin Diego sendiri yang ingin menjelaskan apa yang terjadi padanya sehingga kebenaran terungkap," tegasnya.