UPdates—Sebanyak 17 korban tewas akibat longsor di kawasan tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sudah ditemukan.
You may also like : 
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, 10 Orang Meninggal Dunia
Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi tiga jenazah korban pada Sabtu, 31 Mei 2025. Tiga korban ditemukan dalam pencarian yang berlangsung hingga pukul 18.45 WITA kemarin.
You might be interested : 
Sukabumi Dikepung Bencana, BNPB Imbau Wilayah Lain di Indonesia Siaga
Ketiga korban tewas yang ditemukan yakni Sakira Bin Jumair (40 tahun), Sanadi Bin Darya (45 tahun), dan Sunadi (31 tahun). Ketiganya adalah warga Cirebon.
Dalam tragedi ini, 11 korban dilaporkan hilang oleh keluarganya. Dengan demikian, masih ada delapan orang yang sejauh ini masih hilang.
Kedelapan korban itu yakni Muniah (45), Sudiono (51), Tono bin Sudirman (57), Wahyu bin Aga (34), Nalo Sanjaya (53), Dedi Setiadi (47), Nurakman (51), serta Puji Siswanto (50). Selain Siswanto yang berasal dari Kabupaten Majalengka, tujuh korban lainnya merupakan warga Cirebon.
Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilansir keidenesia.tv dari situs resmi mereka, Minggu, 1 Juni 2025, terdapat empat unit alat berat ekskavator dan tujuh mobil truk yang turut tertimbun dalam peristiwa longsor ini.
Operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga akan melanjutkan pencarian korban hari ini.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh instansi terkait hingga dua hari kedepan untuk wilayah Kabupaten Cirebon kondisi cuaca terpantau cerah berawan.
Meski begitu, BNPB tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Terutama bagi para Tim SAR gabungan yang sedang melakukan operasi pencarian dan pertolongan, BNPB meminta untuk tetap memprioritaskan keselamatan mengingat masih ada potensi bencana susulan.
Sementara itu, bagi warga yang tinggal di dekat lereng tebing dan pinggir sungai, BNPB meminta mereka memantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah dan debit air di sekitar aliran sungai. Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih.
