UPdates—Beberapa hari setelah bercanda bahwa ia ingin menjadi Paus berikutnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengunggah gambar dirinya yang dibuat dengan AI mengenakan pakaian kepausan.
You may also like : Korea Utara tak Terima Dicap Negara Nakal, Balas Sebut AS Negara Paling Bejat di Dunia
Gambar tersebut, yang juga diunggah oleh akun resmi Gedung Putih, mengundang kritik dari sebagian pengguna di media sosial, yang menganggapnya tidak peka setelah kematian Paus Fransiskus.
You might be interested : Benarkah Pertengkaran Trump dan Zelenskyy Direkayasa?
Gambar tersebut memperlihatkan Trump mengenakan pakaian kepausan dengan salib di lehernya.
Sementara beberapa pengguna melihat sisi humornya, yang lain menuduh Trump mengejek kematian Fransiskus beberapa hari setelah ia menghadiri pemakamannya.
Paus Fransiskus, orang Amerika Latin pertama yang memimpin Gereja Katolik Roma, meninggal pada tanggal 22 April di usia 88 tahun. Trump merupakan salah satu pemimpin dunia yang menghadiri pemakaman Paus di Lapangan Santo Petrus pada tanggal 26 April.
Beberapa hari kemudian, Trump bercanda kepada wartawan bahwa ia ingin menjadi Paus berikutnya.
"Sebagai Paus? Saya ingin menjadi Paus. Itu akan menjadi pilihan nomor satu saya," kata Trump ketika ditanya tentang siapa yang menurutnya harus menjadi Paus baru sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari India Today, Sabtu, 3 Mei 2025.
Menanggapi gambar terbaru Trump, beberapa pengguna media sosial mengatakan sudah waktunya untuk "Make Vatican Great Again" - sempalan dari slogan Trump 'Make America Great Again'.
Namun, yang lain tidak menerima dengan baik. Seorang pengguna media sosial mengatakan bahwa unggahan itu tidak menghormati gereja dan Tuhan sendiri. "Ia benar-benar antikristus," katanya.
Yang lain menulis, "Ini sangat tidak sopan dan narsis. Partai Republik benar-benar memilih itu."
Yang ketiga mencuit, "Beraninya Anda mengejek proses yang kami umat Katolik lalui untuk memilih paus baru."
Gereja Katolik yang berusia 2.000 tahun belum mengumumkan Paus berikutnya setelah kematian Fransiskus.
Sebagai catatan serius, Trump sebelumnya mencalonkan kardinal New York, Timothy Dolan, sebagai pemimpin spiritual berikutnya. Namun, belum pernah ada paus dari AS