UPdates—Aksi Reuni 411 akan digelar di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin hari ini. Aksi tersebut menuntut mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diadili. Selain itu, aksi ini juga mendesak penangkapan "Fufufafa" yang selama ini dikait-kaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka.
Dari poster ajakan aksi yang sudah beredar beberapa hari terakhir, DPD Front Persaudaraan Islam (FPI) DKI Jakarta menuliskan aksi digelar pukul 14.00 WIita dengan titik kumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dari Istiqlal, peserta aksi akan long march ke Istana Negara.
Koordinator lapangan (korlap) aksi Buya Husen menegaskan, aksi mereka adalah untuk menyerukan penegakan keadilan di Tanah Air. Mereka juga meminta Presiden Prabowo Subianto agar lebih tegas.
You might be interested : Habib Rizieq Minta Prabowo Seret Jokowi dan Fufufafa ke Pengadilan
"Saatnya rakyat bersuara untuk menuntut keadilan. Khususnya kepada presiden baru yang kita harapkan lebih tegas dari presiden sebelumnya. Tegakkan keadilan, lawan segala bentuk kezaliman. Ikhtiar kita dalam rangka amar ma'ruf nahi mungkar," kata Buya Husen dalam rekaman video yang dilansir keidenesia.tv dari akun X jurnalis senior, Edy Mulyadi, Senin, 4 November 2024.
Tokoh Front Persaudaraan Islam (FPI) yang merupakan mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dalam video lain yang tersebar di media sosial menyerukan kepada semua umat Islam untuk menghadiri Aksi Reuni 411 ini.
“Saya ajak seluruh umat Islam di manapun Anda berada, para habaib, para ulama, para kiai, dan seluruh para pemuda dan pemudi insya Allah pada tanggal 4 November 2024 akan diadakan Reuni 411,” kata Habib Rizieq.
Habib Rizieq kemudian menyinggung aksi umat Islam pada 4 November 2016 yang datang dari berbagai daerah untuk menuntut penegakan keadilan dan menuntut penista agama agar diproses secara hukum.
“Aksi 411 ketika itu merupakan tonggak sejarah bagi digelarnya Aksi 212. Ayo kita Reuni 411 untuk tetap menegakkan keadilan, melawan kezaliman,” jelas Habib Rizieq yang sedang berada di Mekkah, Arab Saudi.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun di YouTube, mengatakan bahwa aksi 411 ini bukan sekadar protes, melainkan sebuah “test case” untuk melihat sejauh mana pemerintahan Presiden Prabowo akan menghormati kebebasan berekspresi.
“Kita akan lihat, apakah Prabowo benar-benar memiliki komitmen untuk menjaga suara rakyat atau akan mengikuti jejak kekuasaan sebelumnya yang seringkali alergi terhadap kritik,” kata Refly.
Selain itu, aksi ini kata Refly juga menguji transparansi dan independensi institusi penegak hukum di Indonesia. Refly menegaskan pentingnya keterbukaan dalam menghadapi kritik publik, khususnya isu-isu besar.
“Jika tidak ada komitmen yang jelas dari Prabowo untuk memisahkan diri dari korupsi, maka publik akan semakin skeptis,” ujar Refly.
Refly sendiri berharap aksi ini berjalan damai dan lancar. “Kami harap, dalam aksi nanti, pihak berwenang bisa menunjukkan netralitas dan tidak melakukan tindakan represif terhadap peserta aksi,” harap Refly.
Reuni akbar 212 juga direncanakan akan digelar bulan depan. Menurut Refly, aksi-aksi ini akan memberikan gambaran awal tentang bagaimana pemerintahan baru menangani suara-suara oposisi.