UPdates—Universitas Indonesia (UI) mengundang salah satu narasumber asal Amerika Serikat (AS) yakni Prof Dr Peter Berkowitz dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas Program Pascasarjana UI, Sabtu, 23 Agustus 2025. Kampus itupun dihujat netizen karena Peter Berkowitz selama ini dikenal sebagai pendukung genosida di Gaza.
You may also like : 
Dicap Pembunuh Berdarah Dingin, Israel Bunuh 1.513 Pekerja Kemanusiaan di Gaza
Berkowitz merupakan salah satu peneliti senior di Tad and Dianne Taubes w di Hoovers Institution Standford University. "Sebuah kehormatan saya bisa hadir di sini bersama kalian" ujar Berkowitzh sebagaimana dilansir dari tayangan di kanal Youtube UI.
You might be interested : 
Ada 4 Pelanggaran Disertasi, Menteri Bahlil harus Minta Maaf ke UI
Akun Instagram UI SJP (Universitas Indonesia Student for Justice in Palestina), menyebut sang profesor pernah mengatakan Israel punya hak untuk mempertahankan diri serta aksi Hamas sebagai tindakan varbarik. UI SJP juga menyebut bahwa Berkowitz menilai aktivis HAM menjadikan hukum internasional sebagai senjata melawan Israel.
Akun X bernama @kastratofe sebagaimana dipantau keidenesia.tv, Minggu, 24 Agustus 2025 juga memaparkan sosok profesor pendukung zionis itu.
"Universitas Indonesia mengundang Peter Berkowitz; seorang Zionis dan pembela Genosida Israel, sebagai pembicara pada Orientasi Program Pascasarjana UI 2025. Berkowitz telah menulis banyak artikel yang mendukung genosida di Palestina dan juga pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan Kebijakan di era Trump," demikian penjelasan akun itu.
Setelah informasi ini menyebar, akun X Universitas Indonesia langsung diserbu netizen. Berbagai kecaman dan caci maki dilontarkan netizen di kolom komentar unggahan UI soal kegiatan itu.
"Ganti nama aja jadi Zionist Enabler University," kecam pengguna X dengan akun bernama @fzsyyy.
"UI sekarang jadi sarang zionist enabler kah?" tanya @Whamjoestar001.
"Apa lagi yang bisa dibanggakan di Kampus ini?" ujar @TR_ATPoka32.
Yang lain mempertanyakan alasan UI mengundang profesor pro-zionis itu.
Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Heri Hermansyah kepada wartawan mengaku kecolongan karena tidak melakukan pengecekan latar belakang (background check) terhadap narasumber dimaksud.
"Ini kita kecolongan tidak melakukan background check, sama sekali gak kepikiran urusan zionis," ujarnya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Republika.co.id.
Heri menjelaskan, acara tersebut sebatas ajang perkenalan mahasiswa pascasarjana yang menghadirkan akademisi dan alumni dari universitas terkemuka di dunia.
"Kita hadirkan akademisi Stanford University bidang soshum humanitarian dan alumni MIT bidang STEM untuk induksi research university bagi mahasiswa pasca," jelasnya.
Ditegaskan Heri, pihaknya mendukung penuh kemerdekaan Palestina. "UI mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Palestina Merdeka !!!" tegasnya.
