
UPdates – Banjir besar yang melanda Vietnam tengah sejak akhir Oktober lalu, tak hanya menyebabkan besarnya kerugian materi tapi juga terus bertambahnya korban jiwa.
You may also like :
Prakiraan Cuaca Hari Ini, 13 Juli: Mulai Minggu Siang Hingga Malam, Hujan Turun di Gowa
Berdasarkan laporan terbaru otoritas penanggulangan bencana setempat yang disadur dari VnExpress, pada Minggu, 23 November 2025, jumlah korban tewas kini telah mencapai 90 orang, sementara 12 lainnya hilang.
You might be interested :
BMKG Imbau Pemerintah Daerah Siaga Menjelang Puncak Musim Hujan
Banjir juga menyebabkan kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai 341 juta dolar AS atau sekitar Rp5,68 triliun.
Sejumlah provinsi dilaporkan mengalami dampak paling parah. Provinsi Dak Lak mencatat korban jiwa tertinggi dengan 63 orang tewas.
Provinsi Khanh Hoa yang menjadi lokasi Kota Nha Trang, melaporkan 14 korban tewas. Sementara itu, Lam Dong mencatat lima korban, Gia Lai tiga korban, serta Hue dan Da Nang masing-masing dua korban.
Selain menelan korban jiwa, banjir merusak 1.154 rumah dan melumpuhkan akses transportasi di berbagai wilayah.
Sejumlah jalan nasional dan jalur perdesaan tidak dapat dilalui akibat genangan tinggi maupun tanah longsor. Gangguan juga terjadi pada sistem kelistrikan; pemadaman sempat memengaruhi sekitar 1,2 juta rumah tangga saat puncak bencana.
Hingga Minggu, sekitar 257 ribu rumah tangga masih belum mendapatkan pasokan listrik. Kondisi ini turut mengganggu layanan telekomunikasi seperti telepon seluler dan internet.
Pemerintah Vietnam telah menyalurkan bantuan darurat senilai 700 miliar dong atau sekitar sekitar Rp443,4 miliar guna mendukung pemulihan di daerah yang paling terdampak.
Otoritas setempat juga mengerahkan personel militer dan kepolisian untuk membantu penanganan bencana.