UPdates—Jumlah korban tewas akibat banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Bali bertambah menjadi sembilan orang. Selain itu, dua warga lainnya dilaporkan masih hilang.
You may also like : Banjir-Longsor di Sulsel Ganggu Pasokan Listrik, 58.786 Pelanggan Terdampak
Jumlah korban tewas itu tersebar di empat daerah. Di Kota Denpasar ada lima orang tewas yang terdata. Kemudian di Jembrana dua orang. Di Badung dan Gianyar masing-masing ada satu korban tewas.
You might be interested : Bencana Terburuk di Masa Modern Spanyol, 158 Tewas Disapu Banjir Bandang
Angka itu diungkap Kepala UPTD Pengendalian Bencana BPBD Bali, I Wayan Suryaman kepada wartawan sebagaimana dilansir keidenesia.tv pada Rabu, 10 September 2025 malam.
“Update korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang masuk ke data kami sampai sore ini tercatat 9 orang. Kami juga masih dalam operasi pencarian dua orang yang belum ditemukan,” katanya.
Banjir bandang dan longsor di Provinsi Bali melanda lima kabupaten dan kota yakni Kota Denpasar, Gianyar, Karangsem, Jembrana, dan Badung. Khusus longsor, ada setidaknya 18 titik yang tersebar di Gianyar (5), Karangasem (12), dan Badung (1).
Selain korban tewas dan hilang, banjir besar ini memaksa ratusan warga mengungsi. Sejumlah bangunan juga mengalami kerusakan.
Dari video yang beredar luas di media sosial, beberapa mobil dan motor warga juga hanyut terbawa arus air.
Ada juga sebuah vila milik warga Australia bernama Neil Neyston di Jalan Batu Belig Gang Tukad Suranadi, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung yang terbakar setelah tersambar petir.
Kegiatan adat keagamaan juga ikut terdampak bencana ini. Termasuk persiapan upacara Atma Wedana Kinembulan atau nyekah massal di Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung. Sekitar 50 persen dari bale payadyan yang telah berdiri mengalami kerusakan.