UPdates—Sebuah video menyayat hati seorang gadis kecil Gaza menjadi sorotan di media sosial. Gadis itu menangis dan meminta tolong diberi makanan seraya menyodorkan pancinya yang kosong di dekat dapur umum.
You may also like : Israel Bantai Keluarga Dokter di Gaza, 9 Anaknya Tewas, Suami Luka Parah
Dalam video itu, tampak gadis itu mendekat ke arah kerumunan orang yang juga sedang mencari bantuan makanan. Orang-orang di sekitarnya juga terlihat membawa tempat makanan mereka masing-masing.
You might be interested : Israel tak Lagi Peduli Keselamatan Sandera
Sebagian terlihat berhasil mendapatkan makanan dan bergegas pergi. Sementara gadis itu bersama beberapa anak lainnya dalam video terlihat tidak kebagian makanan.
Gadis kecil itu tampak memelas sebelum kemudian berjalan ke arah mobil dan duduk di sampingnya. Ia terlihat putus asa saat menjatuhkan panci kosong miliknya ke tanah. Sambil terus menangis, gadis yang kemungkinan berusia antara 7 hingga 9 tahun itu kemudian terduduk seraya menutupi wajahnya.
Video itu dibagikan akun X @EyeonPalestine. "Tolong, paman... isi untukku, aku mohon". Seorang gadis kecil memegang panci kosong, menangis dengan sedih, memohon agar panci itu diisi dengan makanan setelah tidak mampu mendorong kerumunan yang lapar di pintu dapur umum. Di Gaza, bahkan masa kanak-kanak pun dipermalukan di gerbang belas kasihan," tulis akun Eye on Palestine sebagaimana dipantau keidenesia.tv, Sabtu, 28 Juni 2025.
Video tersebut dibanjiri komentar netizen. "Ini akan menghantui kita selamanya!" kata pengguna X dengan akun bernama @abdullam100.
Yang lain mengatakan bahwa situasi ini disebabkan pengepungan yang terus berlanjut di Gaza. Kebijakan Israel menurut mereka memaksa orang-orang tak berdosa untuk berjuang demi sisa-sisa makanan sementara dunia menyaksikan tanpa bisa berbuat apa pun. Mereka menyebut ini adalah dunia tanpa hati dan jiwa.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Jumat waktu setempat memperingatkan tentang bencana kemanusiaan yang semakin meningkat di Jalur Gaza, dengan menekankan bahwa pencarian makanan tidak boleh menjadi hukuman mati.
"Konflik antara Israel dan Iran telah mendominasi berita utama. Namun, kita tidak dapat membiarkan penderitaan warga Palestina di Gaza disingkirkan begitu saja," kata Guterres dalam konferensi pers di markas besar PBB di New York sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu.
"Gencatan senjata yang dicapai antara Iran dan Israel memberikan harapan. Dan harapan lebih dibutuhkan dari sebelumnya," lanjutnya.
Ia menegaskan penderitaan warga Gaza sudah begitu mengerikan. "Keluarga-keluarga telah mengungsi berulang kali dan sekarang terkurung di kurang dari 1/5 wilayah Gaza. Dan bahkan wilayah yang semakin menyempit ini pun terancam," tegasnya.
Menurutnya, orang-orang Gaza tidak punya lagi tempat berlindung yang aman. "Mereka yang tidak punya tempat untuk lari. Orang-orang terbunuh hanya karena berusaha memberi makan diri mereka sendiri dan keluarga mereka," katanya.
Menyerukan tindakan segera untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan, ia berkata bahwa para relawan juga dalam situasi sulit. "Para pekerja bantuan sendiri kelaparan. Ini tidak bisa dianggap normal," katanya.
Guterres menekankan perlunya solusi yang mendesak dan praktis untuk memastikan bantuan sampai ke mereka yang membutuhkan. "Kita perlu tindakan konkret agar bantuan dapat sampai ke semua orang -- dengan cepat, dalam skala besar, di mana pun mereka berada," katanya.