UPdates—Sebuah video yang memperlihatkan mobil dinas Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) disalip rombongan kendaraan yang dikawal Patwal (Patroli dan Pengawalan) viral di media sosial.
You may also like : 
Pemerintah Diskon Tiket Pesawat pada 24 Maret-7 April, Ini Masa Pembeliannya
Di video tersebut, tampak mobil Sultan HB X berhenti bersama kendaraan lain di lampu merah lalu muncul mobil polisi dengan sirine dari arah belakang.
You might be interested : 
Pagar Laut Ada HGB-nya, Demokrat: Jangan Kaitkan dengan Ketua Umum Kami
Patwal bersirene itu terlihat mengawal sejumlah kendaraan dan menyalip kendaraan Sultan HB X serta pengendara lain yang sedang berhenti di persimpangan jalan.
Kejadian ini menjadi sorotan publik. Selain karena melibatkan sosok Sultan HB X, juga lantaran sebelumnya Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah memutuskan untuk melakukan pembekuan sementara penggunaan sirine dan rotator dalam pengawalan di jalan raya.
Selain itu, peristiwa ini mendapat atensi besar karena konon melibatkan rombongan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pemba ngunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Staf Khusus Menko AHY Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Herzaky Mahendra Putra pun menyayangkan munculnya unggahan negatif di media sosial terkait ketua Umum DPP Partai Demokrat itu.
Melalui keterangan tertulis, Herzaki Mahendra Putra memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa tidak benar jika yang menyalip Sultan HB X adalah rombongan AHY.
Menurutnya, setelah kegiatan di Gunungkidul yang dihadiri Sri Sultan, rombongan Menko AHY meninggalkan lokasi sekitar 30 menit lebih awal menuju Kota Yogyakarta karena ada agenda lanjutan.
Makanya, menurut Herzaki, sangat tidak mungkin jika pascakegiatan di Gunungkidul, rombongan Menko AHY justru melewati Sri Sultan di lampu merah seperti dituduhkan atau disimpulkan oleh sejumlah akun dan media.
“Kalau ada yang membuat pernyataan bahwa itu rombongan Menko AHY, tentu tuduhan ini tidak benar dan tidak berdasar. Pak Menko AHY sudah meninggalkan tempat sekitar 30 menit lebih awal mendahului Sri Sultan. Jadi, tidak mungkin Pak Menko AHY malah tertinggal dan harus mendahului Sri Sultan di lampu merah seperti terlihat di video,” tegas Herzaky Mahendra Putra sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Info Publik, Senin, 13 Oktober 2025.
Politikus Demokrat itu menyesalkan munculnya pernyataan yang merugikan pihak lain dari peristiwa ini. Ia juga menyinggung komentar staf Humas dari salah satu instansi pemerintahan di DIY.
“Sebagai seorang staf humas yang memiliki peran mencerahkan dan mengedukasi publik, kami harap beliau bisa lebih berhati-hati dalam berbicara,” kata Herzaky.
“Kemudian, kalau ingin memastikan itu rombongan siapa, bisa dicek nomor pelat merah salah satu mobil dalam rombongan tersebut. Silakan netizen mencari tahu, pelat merah itu terasosiasi dengan instansi mana,” lanjutnya.
Herzaky juga menyampaikan keprihatinannya terhadap sejumlah akun media sosial yang membuat unggahan secara tidak bertanggung jawab tanpa mengecek data dan fakta, dengan menuduh rombongan Menko AHY melanggar lampu merah dan melawan arah.
“Kami harapkan semua pihak dapat menggunakan kebebasan bermedia sosial dengan baik dan bertanggung jawab.” tegas Herzaky.
Kepada media massa yang berupaya memberitakan tanpa tendensi apa pun, serta berusaha meminta konfirmasi dan mengecek dari kedua sisi terlebih dahulu, ia berterima kasih.
“Inilah bentuk kebebasan pers yang bertanggung jawab dan demokrasi yang ingin kita jaga bersama. Bukan memberitakan asal cepat tanpa konfirmasi yang baik dan pemberitaan yang utuh, cover both sides, sebagaimana tugas rekan-rekan jurnalis dan media,” tutup Herzaky.
