UPdates—Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menangisi keadaan kotanya. Ia berderai air mata saat menceritakan bahwa banyak gadis muda di kotanya yang melakukan open BO alias menjual diri lewat prostitusi online. Penyebabnya termasuk karena sulitnya mencari pekerjaan.
You may also like : 20 Tahun Tsunami Aceh, Bencana Terdahsyat di Era Modern
Dalam video wawancara yang salah satunya dibagikan akun X bernama @Heraloebss, Illiza meratapi keadaan tersebut. Sebelumnya, Illiza sempat memimpin operasi penegakan syariat Islam di ibu kota provinsi itu dan menemukan fakta memiriskan tersebut.
You might be interested : Gegara Lagu Protes Serukan Lepas Jilbab, Penyanyi Iran Dicambuk 74 Kali
"Enggak ada pilihan bagi saya. Mungkin ada juga di antara mereka mungkin nggak punya pilihan karena faktor ekonomi juga," kata Illiza sebagaimana dipantau keidenesia.tv, Jumat, 25 April 2025.
Illiza menceritakan bahwa ia mengatakan kepada wanita yang sempat digerebek bahwa kalau memang yakin akan Allah Swt kenapa harus berbuat begitu.
"Kalau pun kita meninggal, meninggal karena Allah. Anak itu sambil ketawa sambil menangis. Saya terbayang-bayang itu," tuturnya.
Wali Kota perempuan kelahiran 31 Desember 1973 itu mengaku sangat sedih dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis. "Karena kita manusia biasa juga, mereka juga manusia biasa," ujarnya.
Politikus PPP itu melanjutkan, "Tapi memang saya bilang, nggak semua orang melakukan salah itu terbuka aibnya. Tapi kalau Allah buka itu aib kita, itu berarti Allah sayang sama kita."
Video Illiza dan pengakuannya yang mengejutkan ini menjadi sorotan publik. Bukan saja karena Aceh sejak dulu menegakkan syariat Islam, namun juga statusnya sebagai daerah yang kaya.
"KISAH PILU KEHIDUPAN WARGA DI PROVINSI YANG KAYA AKAN MINYAK BUMI. Walikota Banda aceh Menangis, saat cerita banyak Perempuan Aceh yang Jual diri di Sosial Media (OPEN BO) akibat Faktor ekonomi," tulis admin akun X @Heraloebss yang mengunggah video Illiza.
Video itu mendapat tanggapan beragam warganet. Ada yang ikut prihatin dan menganggap minimnya lapangan kerja di Banda Aceh membuat banyak generasi muda menganggur dan akhirnya terjerumus.
Selain itu, ada juga yang mengeritik karena menganggap sang wali kota dengan jabatannya harusnya bisa menyelesaikan persoalan ini dengan menyiapkan lapangan pekerjaan baru.
Sebelumnya, sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Sudut Berita, Illiza pada Rabu, 16 April 2025, dini hari kembali menyambangi sejumlah lokasi yang disinyalir kuat sebagai tempat maksiat terselubung.
Saat mendatangi salah satu penginapan di kawasan Lambaro Skep, satu pasangan nonmuhrim terciduk check-in dalam satu kamar di lantai dua. Seorang wanita “Open BO” yang tengah menunggu pelanggan turut diamankan di lantai dasar.
“Saya sangat menyesal Bu,” ucap wanita yang diamankan yang mengaku banyak memiliki teman seprofesi di Banda Aceh. Sesaat sebelum menaiki mobil patroli, wanita itu terisak sambil memeluk Illiza.
Meski sedih mendengar dan melihat para wanita itu, Illiza memastikan semua yang terlibat akan diproses sesuai qanun yang berlaku di Aceh.
Terkait pelaku khalwat dan prostitusi ini, Wali Kota menginstruksikan pengusutan secara tuntas hingga ke penyedia tempat, muncikari, dan pihak yang membekingi.
“Sebagai efek jera kepada pelaku dan pelajaran bagi kita semua,” ujarnya.
Kepada para pelanggar syariat yang rata-rata masih berusia muda, Illiza berpesan agar tidak mengulangi perbuatannya. “Ingatlah orangtua yang sudah bersusah-payah mendidik dan besarkan kita. Mohon ampunan kepada Allah,” katanya.
Illiza pada kesempatan itu kembali menegaskan komitmennya untuk menegakkan syariat Islam di Banda Aceh. “Suka tidak suka, inilah separuh wajah kota kita hari ini. Kami akan terus mengerahkan segenap daya upaya untuk membenahinya,” ujarnya.