UPdates - Proses seleksi pengisian jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar memasuki tahap uji kompetensi atau asesmen. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa seleksi dilakukan secara transparan, adil, dan bebas dari intervensi.
You may also like : Pemerintah Makassar Bakal Bangun Stadion Baru di Untia Tanpa Bebani APBD, Pakai Investor
“Proses ini akan berjalan panjang saya akan menjamin ini berjalan fair dan berjalan sesuai aturan dan kaidah norma yang berlaku dan tolong di jaga ini,” kata Munafri dikutip Keidenesia dari laman resmi Pemkot Makassar, Jumat, 18 April 2025.
You might be interested : 50 Gardu Terdampak Banjir Sulsel: 2 Ribu Pelanggan di Makassar, Maros, dan Pangkep Terdampak
Sebanyak 9 dari 10 peserta yang lolos seleksi administrasi mengikuti tahapan asesmen yang digelar di Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen (P2SKM) Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. Satu peserta, yakni Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Andi Bukti Djufrie, tidak mengikuti asesmen karena hasil uji kompetensinya pada seleksi sebelumnya masih berlaku.
Pria yang akrab disapa Appi ini mengatakan, para peserta merupakan pejabat yang telah memenuhi syarat untuk menjadi Sekda dan memiliki peran strategis dalam membangun Kota Makassar ke depan.
“Ini paling penting penentu seperti apa Makassar ke depan sehingga membutuhkan pejabat mumpuni dan mengerti persoalan yang ada dan tahu menyelesaikan persoalan itu secara bersama sama-sama,” ujarnya.
Dia menambahkan, seluruh peserta memiliki pengalaman birokrasi yang baik dan kesempatan yang sama untuk lolos dalam seleksi.
“Seandainya bisa sepuluh sekda maka sepuluhnya akan jadi sekda, karena menurut saya mereka bersyarat dan punya pengalaman birokrat yang baik dan semua punya kesempatan hak dan kemampuan yang sama,” ujar Appi.
Kepada peserta, Appi berpesan agar fokus pada kemampuan diri sendiri selama mengikuti proses seleksi, tanpa merasa terbebani oleh pesaing lain.
“Tadi sudah disampaikan bahwa rileks nggak usah terlalu tegang karena ada beberapa hal yang dilakukan dalam uji kompetensi untuk mengukur kemampuan diri kita, proses pengambilan kebijakan kita,” katanya.
Appi juga mengingatkan pentingnya menjaga kondisi fisik dan mental selama proses seleksi berlangsung. “Paling penting kesehatan peserta dalam melakukan tes ini. Karena dalam proses persaingan lebih banyak berpikir orang lain kita bisa drop, kita berpikir untuk diri sendiri tidak usah pikir lain dulu. Jangan lihat lihat kiri kanan, kita percaya diri kita untuk siapa kita dan seperti apa kita di masa depan,” tegasnya.