UPdates - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Pasar Rakyat Butta Salewangang (BSM) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Sulsel. Gibran menilai, Pasar yang mengusung konsep pasar tradisional modern ini menjadi contoh keberhasilan penggabungan antara nilai tradisional dan kemajuan teknologi dalam meningkatkan kualitas fasilitas pasar.
You may also like : Heboh Jamaah Jumatan Digeser Paspampres Gibran, Komdigi Sebut Hoax, Ini Kesaksian Ketua Baznas
Dalam kunjungan kerja (kunker) hari keduanya di Sulsel, Gibran didampingi Pj. Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh, Plt. Bupati Maros Suhartina Bohari, dan Kepala Pasar Rakyat Butta Salewangang Maros (BSM) Abd. Rasak, mengunjungi Pasar Rakyat BSM, pada Kamis, 14 November 2024.
You might be interested : Wapres Gibran Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SD 103 Maros Sulsel
"Konsep pasar tradisional modern ini merupakan manajemen yang baik. Ini memungkinkan hasil panen petani lokal dan produk UMKM dapat tersalurkan langsung, yang pada gilirannya memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah," ujar Gibran dikutip Keidenesia dari laman resmi Wapres RI, Kamis, 14 November 2024.
Pasar Rakyat BSM, yang mulai beroperasi pada 2017 setelah dibangun pada 2015, memiliki sekitar 80 unit ruko, 701 kios, dan 560 lapak pedagang. Berbagai komoditas, mulai dari pangan hingga kebutuhan sehari-hari, diperdagangkan di pasar ini.
Salah satu ciri khas pasar ini yakni manajemen tersentralisasi, yang memungkinkan pengaturan tata letak yang rapi dan sistem pembayaran non-tunai yang mempermudah transaksi.
Gibran mengaku, penerapan konsep pasar tradisional modern ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong penguatan pasar tradisional sebagai bagian dari ekonomi berbasis kerakyatan.
“Pasar tradisional merupakan saluran penting yang menghubungkan petani dan produsen dengan konsumen di masyarakat,” tegasnya.
Gibran berharap konsep pasar seperti ini dapat diterapkan lebih luas di daerah-daerah lain, terutama di luar Pulau Jawa, untuk mendukung kesejahteraan pedagang dan petani lokal serta menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi masyarakat.
Sementara itu, salah satu pedagang, Dewi Mutia, yang menjual kebutuhan sehari-hari di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa penerapan konsep ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka.
"Di sini, konsepnya tradisional modern, sehingga pasar lebih tertata dan barang-barangnya lengkap," ungkap Dewi.
Dengan fasilitas yang semakin baik dan sistem yang lebih terorganisir, Pasar Rakyat BSM menjadi contoh sukses bagi pengembangan pasar tradisional modern di Indonesia.