
UPdates—Sebanyak 218 warga dilaporkan masih hilang dalam bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
You may also like :
Muslim Ayub Kembali Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional
Sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari website BNPB, korban hilang terbanyak tercatat di Sumatera Utara (Sumut) yakni 97 orang. Kemudian di Sumatera Barat (Sumbar) 93 orang, dan Aceh 28 orang.
You might be interested :
Kepala Daerah Termuda dan Tertua yang Dilantik Presiden Prabowo Hari Ini
Masih banyaknya warga yang dilaporkan hilang membuat jumlah korban meninggal dipastikan akan terus bertambah.
Hingga Jumat, 12 Desember 2025 pukul 14.00 WITA, BNPB mencatat korban meninggal di tiga provinsi sudah 990 orang.
Aceh menjadi wilayah dengan korban meninggal terbanyak yakni 406 orang. Kemudian Sumut 343 dan Sumbar 241 orang.
Selain itu, angka korban terluka masih sangat tinggi yakni 5,4 ribu orang. Khusus Aceh, ada 4,3 ribu warga terluka. Sedangkan di Sumut 699 orang dan Sumbar 382 orang.
Sementara itu, di tengah upaya pemulihan dan pencarian korban hilang, Presiden Prabowo Subianto kembali berkunjung ke Sumatera.
Prabowo datang untuk kali ketiga usai menyelesaikan rangkaian kunjungan kenegaraan ke Pakistan dan Federasi Rusia. Presiden Prabowo langsung menuju wilayah terdampak bencana di Sumatra untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat, tepat, dan terpadu.
Pesawat Garuda Indonesia-1 mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara pada Jumat, 12 Desember 2025.
Pada pagi hari, Presiden Prabowo meninjau kembali sejumlah titik terdampak bencana yang sebelumnya telah menjadi perhatian pemerintah.
Kunjungan tersebut meliputi pengecekan posko pengungsian, pendistribusian logistik, layanan kesehatan, serta kesiapan unsur TNI, Polri, BNPB, dan pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan bagi rakyat
Presiden Prabowo ingin memastikan bahwa seluruh proses penanganan di lapangan berlangsung efektif dan humanis. Mulai dari kebutuhan pangan dan layanan kesehatan, hingga percepatan perbaikan infrastruktur vital seperti jembatan, jalan, tanggul, dan jaringan komunikasi.
Sebelumnya, dalam rapat terbatas terkait penanganan dan pemulihan bencana yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada Minggu, 7 Desember 2025 lalu, Presiden Prabowo menekankan bahwa keselamatan rakyat harus menjadi prioritas tertinggi.
Sementara terkait distribusi bantuan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kebutuhan pokok masyarakat terdampak harus tiba tepat waktu kepada masyarakat.
“Jangan sampai ada yang dibutuhkan rakyat tidak sampai, saya kira obat-obatan harus segera, prioritas. Segala kebutuhan bisa segera saja obat-obatan itu,” ucap Presiden sebagaimana dilansir dari website resmi Presiden RI.
Kunjungan lanjutan ini mempertegas sikap dalam penanganan keadaan darurat. Langkah cepat Presiden Prabowo yang langsung turun ke lapangan setelah menyelesaikan tugas diplomasi luar negeri mencerminkan bahwa negara hadir sepenuhnya untuk memberikan rasa aman, kepastian, dan perlindungan bagi seluruh warga yang terdampak bencana.