Foto almarhum Arya Daru Pangayunan (foto:IG@indonesiainpenang)

25 Fakta di Balik Misteri Kematian Tragis Sang Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan

16 July 2025
Font +
Font -

UPdates—Arya Daru Pangayunan (ADP)  dan keluarganya sangat bahagia. Akhir Juli ini, sang diplomat muda bersama istri dan kedua anaknya akan terbang ke Finlandia.

You may also like : menteri pertahanan jerman gettyDua Kabel Internet Bawah Lautnya Putus, Jerman: Itu Sabotase

Sang diplomat baru-baru ini mendapat penempatan baru di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Helsinki dan sudah mengemasi barang-barang yang akan mereka bawa. Arya bahkan sudah menjual mobilnya. Namun, takdir kematian tak bisa ditolak. Ia ditemukan tewas di dalam kamar kosnya pada Selasa, 8 Juli 2025, sekitar pukul 08.40 WITA.

You might be interested : oleh soleh pkb igInsiden Penembakan 5 WNI, DPR: Malaysia harus Terbuka, jangan Ada yang Ditutup-tutupi

Kabar kematiannya yang mendadak mengguncang seluruh anggota keluarga. Apalagi, beberapa jam sebelum kematiannya, Arya masih sempat berkomunikasi dengan keluargnya.

Komunikasi terakhir terjadi pada Senin pukul 22.00 WITA saat Arya sedang mengantre taksi setelah berbelanja pakaian untuk persiapan tugas ke Finlandia.

Sang diplomat bahkan sempat mengirim foto dan berdiskusi melalui video call soal pilihan baju yang harus dibelinya. Setelah itu ponselnya sudah tak aktif lagi.⁠

⁠Firasat adanya kejadian buruk yang menimpa Arya pertama kali dirasakan sang istri, Meta Ayu Puspitantri karena Arya tiba-tiba tak menelepon sebelum tidur. Itu sudah tradisi keluarga mereka.

Selama bertahun-tahun, Arya selalu menyempatkan diri untuk melakukan video call sebelum tidur dan saat bangun. Itu menjadi rutinitas harian yang tak pernah terlewatkan.

Sepanjang malam itu, Meta Ayu tak bisa tidur. Ia diliputi rasa cemas. Apalagi, setelah ia tak bisa menghubungi suaminya setelah meninggalkan mal.  Meta Ayu kemudian berinisiatif menghubungi penjaga kos.

⁠Pada 7 Juli 2025 pukul 23.40 WITA, Meta Ayu pertama kali menghubungi penjaga kos melalui nomor lama yang ternyata sudah tidak aktif. Selanjutnya, pada 8 Juli 2025 pukul 01.48 WITA, Meta Ayu kembali menghubungi penjaga kos melalui nomor barunya untuk meminta kamar suaminya diperiksa.

Kemudian, terakhir pada pukul 06.27 WITA di hari yang sama, Meta Ayu kembali menelepon dan sekali lagi meminta agar kamar suaminya dicek.

Saat itulah, penjaga kos berhasil membuka paksa jendela kamar kos Arya. Penjaga kos lalu mencoba membuka pintu dari dalam dengan posisi badan setengah masuk melewati jendela.

Setelah pintu terbuka, penjaga kos itu kemudian masuk ke dalam kamar dan saat itulah ia mendapati korban sudah tidak bernyawa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangan tertulis yang dilansir keidenesia.tv pada Rabu, 16 Juli 2025 menjelaskan, bahwa penjaga kos melakukan pemeriksaan kamar sebanyak tiga kali dalam dua hari, yaitu pada Senin, 7 Juli dan Selasa, 8 Juli.

"Istri korban tiga kali minta penjaga kos untuk mengecek kondisi korban," ujar Ade Ary dalam keterangannya.

Arya yang berasal dari Yogyakarta dan berusia 39 tahun ditemukan dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala dililit lakban dan tubuh tertutup selimut.

Kapolsek Metro Meteng, Kompol Rezha Rahandhi menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh Arya serta tidak ada barang yang hilang. Namun, kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya.

Pintu Kos Smart Lock dan Rekaman CCTV

Tempat kos Arya berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dan punya standar keamanan yang bagus. Termasuk memiliki kode smart lock door yang hanya diketahui korban.

Tidak ada tanda kerusakan pada kunci elektronik itu. Selain itu, akses masuk ke kawasan indekos juga sangat terbatas.

Pada malam kematiannya, korban sempat menyapa penjaga kos sekitar pukul 23.10 WITA. Arya juga sempat mengambil pesanan makanan dari ojek online dan sempat makan di ruang makan kosan. Selanjutnya, korban masuk ke dalam kamar dan tidak terpantau lagi CCTV.

Berdasarkan video rekaman CCTV di lokasi kejadian, Arya juga sempat keluar dari kamar pada malam hari sebelum ditemukan tewas keesokan harinya.

Dalam video itu terlihat Arya keluar dari kamarnya sekitar pukul 00.24 WITA sambil membawa kantong kresek berwarna hitam dan berjalan ke arah pintu keluar kos.

Tak berselang lama, Arya tampak di CCTV masuk kembali, namun tak lagi membawa kantong kresek tersebut. Setelah itu, ia masuk ke dalam kamarnya.

Pemeriksaan Saksi dan Pengakuan Istri

Selain melakukan olah TKP, Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono mengatakan mereka langsung melakukan pemeriksaan saksi.

Salah satunya adalah Meta Ayu, istri Arya. Berdasarkan pemeriksaan sang istri, polisi menemukan fakta bahwa Arya memiliki penyakit Gerd dan kolesterol.

Pernyataan ini juga diperkuat dengan temuan obat lambung di dalam kamar. Selain obat lambung, polisi juga menemukan obat sakit kepala.

Namun, Sigit menegaskan tidak bisa memastikan apakah obat tersebut dikonsumsi korban saat itu. Menurutnya, hasil autopsi yang akan mengungkap hal tersebut.

Olah TKP dan Sidik Jari Arya

Polisi melakukan olah TKP dengan melibatkan berbagai pihak. Mulai, tim kedokteran kepolisian, Puslabfor, Inafis Bareskrim Polri dan dokter dari RSCM.

Hingga saat ini, pihak penyelidik masih menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan organ dalam secara laboratoris untuk memastikan penyebab pasti kematian Arya.

Dalam penjelasannya, polisi menyatakan mereka hanya menemukan sidik jari Arya di lakban yang melilit kepalanya. Namun, mereka masih tetap menunggu hasil Labfor untuk pemeriksaan lakban dan sidik jari yang tertempel.

Kematian Mencurigakan, DPR Minta Transparan

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Arya yang dikenal berdedikasi tinggi dalam isu penyelamatan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

“Beliau adalah tenaga ahli yang berdedikasi dan memiliki rekam jejak luar biasa dalam perlindungan WNI, termasuk dalam penanganan kasus TPPO. Ini tentu menjadi kehilangan besar bagi bangsa,” ujar Dave dalam keterangannya.

Dave mengungkapkan bahwa pihaknya menerima sejumlah informasi yang mengindikasikan adanya kejanggalan dalam peristiwa tersebut. Oleh karena itu, ia mendorong aparat penegak hukum (APH) untuk segera melakukan penyelidikan yang menyeluruh, transparan, dan berkeadilan.

“Kami serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini. Jangan ada yang ditutupi. Kita ingin keadilan ditegakkan, dan keluarga almarhum mendapatkan kejelasan dan keadilan yang layak,” tegas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Anggota Komisi III DPR RI Abdullah menilai bahwa kematian Arya yang ditemukan dengan kepala dilakban merupakan peristiwa yang tidak lazim dan janggal. Makanya, ia mendesak Kepolisian untuk bertindak cepat dan profesional dalam mengusut kasus ini secara menyeluruh.

“Sebagai diplomat muda yang telah mengabdi di Kementerian Luar Negeri, kepergian beliau dalam kondisi mencurigakan ini harus menjadi perhatian serius. Polisi tidak boleh menganggap enteng kasus ini. Harus ada penyelidikan yang menyeluruh, objektif, dan transparan,” ujar Abdullah sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI.

Anggota DPR dari Komisi yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan itu juga meminta pihak kepolisian untuk segera menyampaikan perkembangan penyelidikan kepada publik guna mencegah munculnya spekulasi liar yang bisa merusak citra lembaga maupun korban.

“Kita ingin memastikan bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi. Aparat harus membuka segala kemungkinan, termasuk dugaan tindak pidana yang melibatkan pihak luar. Apalagi korban adalah aparatur negara yang membawa nama baik Indonesia di kancah internasional,” tegasnya.

Politisi Fraksi PKB ini juga mengajak masyarakat untuk menahan diri dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, sembari menaruh kepercayaan pada penegak hukum untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa tragis tersebut.

Janji Kapolda dan Kapolri

Ditreskrimun Polda Metro Jaya turun tangan langsung menyelidiki kasus kematian Arya dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menargetkan hasil penyelidikan kasus kematian Arya bisa rampung dalam satu pekan.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo juga memastikan kepolisian akan mengusut tuntas kasus kematian diplomat muda tersebut.

“Diminta atau tidak diminta, Polri tentunya akan melakukan penyelidikan mendalam,” kata Kapolri dilansir dari Antara.

Keluarga Minta Publik Mengawasi

Meski sudah hampir 10 hari sejak mayatnya ditemukan, penyebab kematian Arya sampai saat ini belum diketahui.

Kakak ipar korban, Meta Bagus pun meminta publik turut mengawal proses pengungkapan kasus ini di kepolisian.

Kepada wartawan, Meta Bagus mengaku pihak keluarga saat ini masih dalam proses recovery dari berita yang membuat mereka semua shock.

“Ini juga bukan sesuatu yang ringan bagi kami. Bagi istri dan anak-anak Almarhum, bagi kami kakak-kakaknya, bagi kami orang tuanya," ujarnya.

Berikut 25 Data dan Fakta di Balik Kematian Arya Danu Pangayunan:

1. Arya Daru Pangayunan adalah seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang berusia 39 tahun.

2. Arya beserta istri bersama kedua anaknya akan terbang dan tinggal di Finlandia akhir bulan ini.

3. Arya akan bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Helsinki.

4. Arya dan istri sudah menjual semua kendaraan bermotor, termasuk mobil mereka.

5. Arya ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.

6. Arya ditemukan dengan kepala dilakban dan tubuh dibalut selimut.

7. Arya ditemukan di kamar indekos Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, dalam posisi terbaring di atas kasur.

8. Tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh Arya Daru serta tidak ada barang yang hilang.

9. Kamar Arya menggunakan kunci Smart Door Lock yang kodenya hanya diketahui korban.

10. Tidak ada tanda kerusakan pada kunci elektronik itu.

11. Akses masuk ke kawasan indekos sangat terbatas dan tidak sembarangan orang yang bisa masuk.

12. Pintu kamar kos dibuka paksa penjaga kos ketika Arya sudah tak bisa dihubungi lagi.

13. Polisi hanya menemukan sidik jari Arya pada lakban yang melilit kepalanya.

14. Video CCTV memperlihatkan Arya sempat keluar dari kamar pada malam sebelum ditemukan tewas keesokan harinya.

15. Arya di CCTV keluar dari kamarnya sekitar pukul 00.24 WITA sambil membawa kantong kresek berwarna hitam dan berjalan ke arah pintu keluar kos. Saat masuk kembali, kantong kresek itu sudah tidak ada.

16. Arya dilaporkan memiliki penyakit Gerd dan penyakit kolesterol. Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan (esofagus) secara berulang.

17. Hasil olah TKP, polisi menemukan obat lambung dan sakit kepala di kamar Arya.

18. Penjaga kos sempat memeriksa kamar almarhum sebanyak tiga kali atas permintaan istri korban

19. Arya sempat menyapa penjaga kos pada malam sebelum tewas.

20. Arya sempat mengambil pesanan makanan dari ojek online dan makan di ruang makan kosan sebelum masuk ke kamar.

21. Oleh keluarga, Arya dinyatakan sempat hilang kontak sejak Senin atau sehari sebelum mayatnya ditemukan.

22. Komunikasi terakhir dengan keluarga terjadi pukul 22.00 WITA saat Arya sedang mengantre taksi setelah belanja pakaian untuk persiapan ke Finlandia.

23. Arya sempat mengirim foto dan berdiskusi melalui video call soal pilihan baju dan setelah itu ponselnya tak lagi aktif.⁠

24. Kecurigaan istri bermula saat Arya tidak melakukan video call sebelum tidur.

25. Arya sangat dekat dengan kedua anak mereka, dan video call menjadi rutinitas harian yang tak pernah ia lewatkan.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Abraham Lincoln

"Cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya."
Load More >