UPdates - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mencatat, sekitar 577 warga mengungsi akibat banjir yang melanda enam kecamatan. Para pengungsi pun untuk sementara waktu berada di tujuh titik pengungsian yang telah disiapkan.
You may also like : Banjir-Longsor Terjang Sejumlah Wilayah di Sulsel, Jalan Provinsi Lumpuh Total
Dirangkum Keidenesia dari berbagai sumber, Senin, 16 Desember 2024, keenam Kecamatan yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Manggala, Panakkukang, Biringkanaya, Tamalanrea, Makassar, dan Wajo.
Pengungsi tersebar di sejumlah kelurahan di empat kecamatan, yaitu Manggala, Panakkukang, Wajo, dan Makassar. Total, ada 156 kepala keluarga (KK) dan 577 jiwa yang mengungsi.
Di Kecamatan Manggala, tercatat 173 warga mengungsi. Sebagian besar mengungsi di masjid-masjid setempat, antara lain Masjid Jabal Nur yang menampung 65 orang, Masjid At Thoyyibah dengan 37 orang, dan Masjid Makkah Al Mukarramah sebanyak 37 orang.
Untuk Kecamatan Wajo, sebanyak 50 warga mengungsi di Masjid Nurul Islam. Sedangkan di Kecamatan Makassar, 255 orang dievakuasi ke Universitas Terbuka di Jalan Monginsidi Baru.
Kemudian Kecamatan Panakkukang juga terdampak cukup parah, dengan 127 warga yang mengungsi di dua titik. Di antaranya, 55 orang dievakuasi di Masjid Nurul Hikmah dan 72 orang di Gereja Toraja Masale.
BPBD Makassar juga terus memantau situasi banjir dan menyiapkan perahu karet untuk menyisir lokasi-lokasi yang terendam. Selain itu, pihaknya menyediakan perahu polyethlene untuk keperluan evakuasi warga yang membutuhkan bantuan.
Di lokasi pengungsian, BPBD memberikan pendampingan kepada warga untuk memastikan kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, tempat tidur, dan kesehatan, dapat terpenuhi.
Pihak BPBD juga mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan segera melapor jika membutuhkan bantuan.