Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka. (Foto: Biro Pers Setpres)

Presiden Prabowo Bolehkan Pengecer Kembali Jual LPG 3 Kg

4 February 2025
Font +
Font -

UPdates—Presiden Prabowo Subianto membolehkan pengecer kembali menjual LPG 3 kg. Prabowo sudah memberi perintah kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk mencabut larangannya.

You may also like : golkar bahlil cs xLengkap! Ini Susunan Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024-2029

Perintah Prabowo ke Bahlil tersebut diungkap Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Menurutnya, instruksi itu berlaku hari ini.

You might be interested : elpiji 3 kgLPG 3 Kg Langka dan Harga Meroket, DPR Minta Copot Pejabat yang tak Becus

"Ada keinginan dari Kementerian ESDM itu untuk menertibkan harga di pengecer supaya tidak mahal di masyarakat. Namun setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer," kata Dasco kepada wartawan di DPD RI, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2025 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id.

"Presiden tadi menginstruksikan kepada ESDM agar per hari ini pengecer itu bisa berjualan Kembali. Sambil kemudian secara parsial aturannya kemudian diselaraskan," lanjutnya.

Poltikus Gerindra itu menjelaskan, sembari berjualan, para pengecer akan ditertibkan. Mereka nantinya akan menjadi sub agen pangkalan.

"Jadi pengecer yang akan menjadi sub pangkalan ini akan ditentukan juga harganya sehingga harga di masyarakat itu tidak mahal," jelasnya.

Orang kepercayaan Prabowo itu mengatakan, alasan diputuskannya pengecer boleh Kembali menjual gas LPG 3 Kg, karena Presiden telah melihat kondisi masyarakat di lapangan. Dasco juga memastikan stok gas melon dalam kondisi aman dan tidak langka.

"Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa berjualan kembali sambil kemudian pengecer itu dijadikan sub pangkalan. Administrasi segala macamnya bisa sambil berjalan saja, stok tidak langka, stok ada, stok terkonfirmasi tidak langka," katanya.

Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan keputusan pelarangan pengecer berjualan gas melon karena ditemukan permainan harga. Ia menyebut, pemerintah mensubsidi Rp36 ribu, sehingga harganya turun menjadi Rp12 ribu, namun pengecer menjualnya hingga Rp20 ribu.

Bahlil mengatakan, harga LPG yang harusnya diterima masyarakat adalah Rp5 ribu per kilogram, atau Rp15 ribu per satu tabung tiga kilogram.

"Tapi apa yang terjadi, harganya bapak-ibu tahu semua, ada yang sesuai, ada yang harganya sampai di atas Rp20 ribu. Padahal negara mengalokasikan ini untuk masyarakat," ucapnya.

Namun, keputusan melarang pengecer menjual LPG 3 kg malah memantik kelangkaan. Selain itu, warga sangat kerepotan untuk mendapatkan gas melon karena harus mengantre berjam-jam di pangkalan.

Situasi itu membuat Bahlil menjadi sorotan dan dihujat. Kebijakannya dinilai telah menyengsarakan rakyat. Bahkan, seorang warga di Tangerang dilaporkan meninggal dunia karena kelelahan mengantre berjam-jam, Senin kemarin.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Mohammad Hatta

“Membaca tanpa merenungkan adalah bagaikan makan tanpa dicerna.”
Load More >