UPdates - Sebanyak 141 SMA dan SMK di Sulawesi Selatan (Sulsel) belum mendaftarkan data siswanya di Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS). Akibatnya, ratusan siswa dari sekolah-sekolah tersebut yang memenuhi syarat untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 terancam gagal berpartisipasi dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Dirangkum Keidenesia, Jumat, 7 Februari 2025, dari 141 sekolah yang belum mendaftarkan data siswa, mayoritas merupakan sekolah negeri. Tercatat ada 45 sekolah negeri di Sulsel belum daftarkan siswanya di PDSS, sementara sisanya adalah sekolah swasta.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sudah menyampaikan permohonan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar akses ke PDSS dibuka kembali. Hal ini dimaksudkan agar proses finalisasi pengisian data siswa di PDSS dapat diselesaikan dan siswa yang memenuhi syarat dapat mengikuti SNBP 2025.
Permohonan tersebut tertuang dalam surat bernomor 400.3.12.1/815/DISDIK yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Jufri Rahman, pada 5 Februari 2025. Dalam surat itu, disebutkan bahwa 141 SMA dan SMK di Sulsel belum menyelesaikan pengisian data siswa di PDSS.
Di antara sekolah-sekolah yang terdampak, terdapat SMAN 17 Makassar, SMAN 14 Gowa, dan SMKN 17 Makassar. Sejumlah siswa dari SMAN 17 Makassar bahkan menggelar aksi demonstrasi di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, pada Rabu, 5 Februari lalu, untuk menuntut agar sekolah membuka peluang mereka untuk mengikuti seleksi SNBP.
Belakangan, para siswa SMAN 17 Makassar yang terdampak juga mengadakan aksi mogok belajar sebagai bentuk protes terhadap ketidakpastian tersebut, hingga permintaan mereka untuk bisa kembali berpartisipasi dalam SNBP 2025 dapat diakomodasi.
Untuk diketahui, sebanyak 148 siswa SMAN 17 Makassar terancam gagal mengikuti seleksi jika data mereka tidak segera didaftarkan.