Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher. (Foto: Dok/Andri/DPR RI)

COVID-19 Naik, Kemenkes Minta Tunda Jalan-jalan ke Luar Negeri, DPR: Jangan Terlalu Pede

3 June 2025
Font +
Font -

UPdates—Kenaikan jumlah kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia termasuk tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Singapura menjadi perhatian serius pemerintah.

You may also like : jason bannan twpFBI Punya Bukti Penyebab Covid-19, tapi tak Diizinkan Memberi Tahu Presiden

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta masyarakat waspada dan membatasi perjalanan keluar negeri.

You might be interested : cucun dpr pkbProgram Cek Kesehatan Gratis harus Bebas Pungli

Menurut Kemenkes, jika tidak ada kebutuhan yang terlalu mendesak, masyarakat diharapkan menunda rencana bepergian ke luar negeri untuk sementara waktu.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025 menegaskan, kalau memang harus melakukan perjalanan ke luar negeri, maka harus mematuhi kebijakan dan protokol kesehatan di negara tujuan.

Sebelumnya, Kemenkes RI sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus COVID-19. Penerbitan Surat Edaran itu sebagai bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah.

Menyikapi keluarnya Surat Edaran ini, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendorong pemerintah untuk tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif dalam melindungi masyarakat.

“Peningkatan kasus COVID-19 di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hongkong harus menjadi alarm kewaspadaan bagi Indonesia. Meski kasus dalam negeri menurun, kita tidak boleh lengah,” tegas Netty dalam keterangan tertulisnya Selasa, 3 Juni 2025 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI.

Politikus PKS itu mengatakan, kebijakan antisipatif yang tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes patut diapresiasi. Namun, ia menekankan pentingnya implementasi di lapangan, terutama dalam penguatan sistem deteksi dini, pelaporan kasus, dan edukasi masyarakat.

“Surat Edaran tidak cukup jika hanya berhenti di meja birokrasi. Perlu ada percepatan koordinasi lintas sektor hingga ke level fasilitas kesehatan terdepan di lapangan,” ujarnya.

Netty juga menyoroti pentingnya strategi komunikasi publik yang efektif agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada.

“Edukasi soal pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, penggunaan masker bagi yang sakit, serta kesadaran untuk segera memeriksakan diri jika bergejala, harus terus digencarkan. Jangan sampai masyarakat justru abai karena merasa pandemi sudah usai,” katanya.

Selain itu, Netty meminta agar pemerintah mulai melakukan pengawasan di pintu-pintu perbatasan, keluar masuk orang/warga, pelabuhan dan bandara.

“Mobilitas warga dari satu tempat ke tempat lain, dari luar negeri ke Indonesia, itu menjadi salah satu pintu penularan Covid-19," jelasnya.

Lebih lanjut, Netty mengingatkan agar pemerintah tetap menyiagakan sistem layanan kesehatan, termasuk ketersediaan fasilitas, tenaga medis, dan alat pelindung diri (APD) jika terjadi lonjakan kasus secara tiba-tiba.

“Kita sudah belajar banyak selama pandemi kemarin. Jangan sampai kita mengulang ketidaksiapan hanya karena terlalu percaya diri melihat tren penurunan,” tutup Netty.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Benjamin Franklin

"Investasi dalam pengetahuan adalah hal terpenting."
Load More >