UPdates – Kementerian kesehatan Gaza dan rumah sakit setempat melaporkan bahwa sebanyak 45 warga Palestina dilaporkan tewas di Jalur Gaza pada Selasa, 17 Juni 2025 pagi, saat menunggu truk PBB dan truk komersial memasuki wilayah itu dengan makanan yang sangat dibutuhkan.
You may also like : Resmi Gencatan Senjata di Gaza, Hamas: Bukti Kekalahan Israel
Warga Palestina mengatakan pasukan Israel telah berulang kali menembaki kerumuman yang berusaha mencapai titik distribusi makanan yang dikelola oleh kelompok bantuan yang didukung AS dan Israel sejak pusat-pusat itu dibuka bulan lalu. Pejabat kesehatan setempat mengatakan banyak orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
You might be interested : Paskah yang Suram di Gaza, Pendeta Peringatkan Potensi Kepunahan Komunitas Kristen
Dalam kejadian tersebut, militer Israel mengakui telah melepaskan tembakan peringatan ke arah orang-orang yang dikatakannya telah mendekati pasukannya dengan cara yang mencurigakan.
Israel mengatakan sistem baru itu dirancang untuk mencegah Hamas menyedot bantuan untuk mendanai kegiatan militannya.
Disadur dari The Guardian, badan-badan PBB dan kelompok-kelompok bantuan besar membantah adanya pengalihan bantuan dalam jumlah besar dan telah menolak sistem baru tersebut, dengan mengatakan bahwa sistem tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan yang meningkat di Gaza dan melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan dengan membiarkan Israel mengendalikan siapa yang memiliki akses terhadap bantuan. Para ahli telah memperingatkan tentang kelaparan yang meluas di Gaza.
Jaringan yang dikelola PBB tersebut telah menyalurkan bantuan ke seluruh Gaza selama perang Israel-Hamas yang berlangsung selama 20 bulan, tetapi menghadapi kendala besar sejak Israel melonggarkan blokade total yang diberlakukannya sejak awal Maret hingga pertengahan Mei.
Pejabat PBB mengatakan pembatasan militer Israel, pelanggaran hukum dan ketertiban, serta penjarahan yang meluas membuat pengiriman bantuan yang diizinkan Israel menjadi sulit.
Serangan militer Israel sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 55.300 warga Palestina, lebih dari separuhnya adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Jumlah tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.