UPdates - Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menghentikan sebagian pengiriman senjata ke Ukraina di tengah kekhawatiran bahwa persediaan senjata mereka telah berkurang terlalu banyak.
You may also like : Mantan Juara UFC Conor McGregor Siap Bertarung di Pilpres Irlandia
Hal ini disampaikan oleh pejabat Negeri Paman Sam pada hari Selasa, 2 Juli 2025 waktu setempat. Keputusan ini menjadi kemunduran bagi Ukraina di tengah terus meningkatnya serangan dari Rusia.
You might be interested : Ajaib, Ribuan Bom Israel tidak Bisa Meledak di Gaza, Dirakit Ulang Hamas Jadi Senjata Mereka
Sebelumnya, sejumlah amunisi oleh pemerintahan Biden dijanjikan kepada Ukraina untuk membantu pertahanannya selama perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Penghentian sementara ini mencerminkan serangkaian prioritas baru di bawah Presiden Donald Trump dan dilakukan setelah pejabat departemen pertahanan memeriksa persediaan AS dan menyuarakan kekhawatiran.
Disadur dari The Guardian, Rabu 2 Juli 2025, juru bicara Gedung Putih Anna Kelly dalam sebuah pernyataannya mengatakan, "Keputusan ini dibuat untuk mengutamakan kepentingan Amerika setelah meninjau kembali dukungan dan bantuan militer negara kita kepada negara lain di seluruh dunia."
Penghentian beberapa senjata dari AS merupakan pukulan bagi Ukraina karena Rusia baru-baru ini meluncurkan beberapa serangan udara terbesarnya dalam perang tersebut.
Hingga saat ini, AS telah memberikan bantuan untuk Ukraina lebih dari Rp1000 triliun dalam bentuk senjata dan bantuan militer sejak Rusia menginvasi tetangganya itu pada Februari 2022.
Selama perang, AS secara rutin mendesak sekutu untuk menyediakan sistem pertahanan udara bagi Ukraina. Namun banyak yang enggan menyerahkan sistem berteknologi tinggi tersebut, terutama negara-negara di Eropa Timur yang juga merasa terancam oleh Rusia.