UPdates - Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra beserta rombongan mengunjungi Mapolrestabes Makassar, Kamis, 11 September 2025.
You may also like : 
Hapus Presidential Threshold, DPR dan Pemerintah Hormati Putusan MK
Kedatangan Menko Kumham Imipas di Mapolrestabes Makassar ini dalam rangka memastikan penanganan terhadap tersangka kasus kerusuhan yang berujung pada pembakaran kantor DPRD Makassar dan DPRD Sulsel telah memenuhi hak keadilan.
You might be interested : Hapus Presidential Threshold, DPR dan Pemerintah Hormati Putusan MK
Dalam kunjungan tersebut, Menko Yusril menyempatkan berkomunikasi langsung dengan para tahanan di rumah tahanan (rutan) Polrestabes Makassar. Ia menanyakan kondisi, kebutuhan dasar serta memastikan tidak ada perlakuan yang bertentangan dengan HAM.
“Standar rumah tahanan sudah terpenuhi dalam HAM, sudah sangat luas, memliki ventilasi yang cukup dan diberi makan tiga kali sehari dan memiliki mushola, itu sudah standar hak asasi manusia”, ujarnya, dilansir Keidenesia.tv dari Humas Polrestabes Makassar.
Selain itu, Menko Yusril mengatakan pemerintah dan polisi betul-betul ingin mengungkap kasus kerusuhan yang terjadi di Indonesia, khususnya di Kota Makassar. Hal itu menurutnya agar tidak lagi terjadi kerusuhan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
“Kami betul-betul berkeinginan agar kasus ini tidak terjadi kembali di waktu yang akan datang,” ungkapnya.
Yusril juga menyampaikan kepada keluarga korban bahwa tiga pelaku penganiayaan terhadap Rusdamdiansyah tidak dibebaskan. Hanya saja, pelaku dipindahkan ke rumah aman karena masih di bawah umur.
“Tentu tiga dari mereka yang melakukan ini sudah ditahan. Kita sudah tahu dan diantara yang melakukan penganiayaan ada anak-anak dan masih ada ditahan di rumah aman,” terangnya.
Yusril memastikan bahwa proses hukum terhadap pelaku pengeroyokan hingga meninggalnya Rusdamdiansyah akan terus berlanjut. Meski ada jalan untuk Restorative Justice, tetapi jika keluarga korban tidak setuju maka proses hukum akan terus berlanjut hingga pengadilan.
Menteri Yusril sebelumnya juga telah mengunjungi langsung para tersangka kasus perusakan dan pembakaran dua gedung DPRD di Kota Makassar yang ditahan di gedung Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti) Polda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulsel, pada Rabu, 10 September 2025.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang berlangsung di Makassar pada 29 Agustus 2025 lalu berujung ricuh. Massa membakar gedung DPRD Kota Makassar dan DPRD Sulsel. Aksi tersebut menyebabkan 4 orang meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka.
