Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto berpidato di Sidang Umum PBB di New York. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Pidato “Ketuk Meja” Prabowo di PBB Dipuji, Trump: Pidato yang Hebat, Sahabatku!

24 September 2025
Font +
Font -

UPdates—Suara lantang Presiden RI Prabowo Subianto dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB memukau pemimpin dunia lainnya.

You may also like : usa migrationprotest los angeles 1749374769531 169Los Angeles Dilanda Kerusuhan, Trump dan Gubernur California Silang Pendapat

Ketegasan dan pesan-pesan yang disampaikan Prabowo memicu respons luar biasa, termasuk pujian langsung dari pemimpin dunia sekelas Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.

You might be interested : judha nugraha rriSebelum Ditangkap, Selebgram Indonesia Ternyata Unggah Foto Bareng Kelompok Bersenjata di Myanmar, Didakwa UU Anti-Terorisme

Bagi Presiden Trump, gaya Presiden Prabowo yang menggetarkan meja menjadi simbol keberanian dalam menyuarakan keadilan di forum internasional.

Pujian itu disampaikan Trump di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, ketika Prabowo menghadiri Multilateral Meeting on the Middle East atas undangan Presiden Amerika Serikat itu pada Selasa, 23 September 2025 waktu setempat.

Trump, dalam pengantar pertemuannya, tidak hanya berbicara tentang pentingnya forum tersebut bagi perdamaian di Timur Tengah, tetapi juga menyempatkan diri memberikan apresiasi khusus kepada Presiden Prabowo.

Dengan senyum yang disambut tatapan penuh perhatian dari para delegasi, Presiden Trump melontarkan pujiannya secara terbuka. Presiden Trump menilai pidato Presiden Prabowo penuh ketegasan dan energi, bahkan menyebut gaya komunikasinya mampu menggugah perhatian para pemimpin dunia.

“Anda juga, sahabatku. Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih banyak,” ujar Presiden Trump sembari menoleh ke arah Presiden Prabowo sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Presiden.go.id, Rabu, 24 September 2025.

Bagi yang hadir di ruangan itu, momen tersebut menghadirkan suasana cair di tengah diskusi serius tentang Gaza dan perdamaian Timur Tengah.

Sebuah pengakuan dari Presiden Amerika Serikat terhadap pemimpin Indonesia yang baru pertama kali tampil di sidang umum PBB, namun langsung meninggalkan kesan mendalam.

Apresiasi itu bukan hanya sekadar pujian pribadi, tetapi juga mencerminkan pengakuan dunia atas posisi Indonesia sebagai suara penting dalam diplomasi global.

Senyum yang mengiringi kata-kata Presiden Trump pun menjadi tanda, bahwa di balik ketegangan isu internasional, ada penghargaan tulus atas keberanian dan ketegasan yang ditunjukkan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam sesi pengarahan media di New York juga mengungkap banyaknya pujian untuk Prabowo.

Menurut Sugiono, pujian tersebut tidak hanya disampaikan secara lisan, tetapi juga mengalir melalui pesan elektronik yang ia terima dari berbagai pimpinan negara dan menteri luar negeri.

"Tadi setelah beliau berpidato, saya mendapat banyak pesan elektronik dari berbagai pimpinan negara ataupun lewat menteri luar negeri negara-negara lain yang memuji pidato Bapak Presiden," ungkap Sugiono.

Pujian itu bukan tanpa alasan. Isi pidato Prabowo dinilai sangat relevan dan menciptakan suasana positif. Khususnya terkait peran penting PBB yang telah berdiri selama 80 tahun.

Apa yang disampaikan Prabowo seolah mewakili apa yang dirasakan oleh sebagian besar negara, yaitu kebutuhan akan PBB yang kuat dan mampu menjadi tumpuan harapan bagi perdamaian, kesetaraan, dan inklusivitas.

Selain Trump dan Erdogan, pujian secara langsung untuk Prabowo juga datang dari Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra dan Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein.

Sebagai pembicara ketiga, setelah Presiden Brasil dan Presiden AS, Prabowo memanfaatkan podium PBB untuk menyoroti sejumlah isu penting. Ia tidak hanya memaparkan keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras, tetapi juga menyuarakan harapan agar dunia bersatu dalam perdamaian.

"Kita harus bertindak sekarang. Kita harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hak istimewa segelintir, melainkan hak semua," tegas Prabowo.

"Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena kelemahannya, tetapi hidup dengan keadilan yang layak mereka terima," lanjutnya.

Pernyataan Prabowo menunjukkan dia tidak hanya berbicara untuk Indonesia, tetapi untuk semua bangsa yang mendambakan keadilan dan perdamaian.

Sementara itu, dalam forum Multilateral Meeting on the Middle East di New York, Prabowo dan para pemimpin negara-negara Arab meminta Trump untuk turun tangan dan memimpin penyelesaian perang di Gaza.

"Meminta kepemimpinan dari Amerika Serikat dalam rangka menyelesaikan permasalahan di Gaza dan Palestina," tutur Menlu Sugiono, merangkum inti dari permintaan para pemimpin yang hadir.

Dalam pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh kunci dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, Qatar, Mesir, Yordania, dan Pakistan, Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi secara konkret dalam setiap tahapan proses perdamaian.

Menurutnya, Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian jika memang diperlukan dan mendapatkan mandat dari Dewan Keamanan PBB.

Sebelumnya, saat berpidato di sesi Debat Umum PBB, Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan hingga 20.000 personel untuk tugas peacekeeping di Gaza dan di seluruh dunia.

Trump sendiri menyambut positif permintaan Prabowo dan pemimpin Timur Tengah lainnya, menyadari bahwa konflik di Gaza adalah bencana kemanusiaan.

Sambutan positif ini dianggap sebagai langkah maju dalam upaya penyelesaian konflik di Timur Tengah dan tercapainya gencatan senjata di Gaza yang pada akhirnya mengakhiri perang secara permanen.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

20110413t0900 pope john paul ii life 1185595

Pope John Paul II

"Perang adalah kekalahan bagi kemanusiaan."
Load More >