UPdates—Pencarian baru untuk pesawat Malaysia Airlines MH370 secara resmi dimulai pada Selasa pagi di Samudra Hindia bagian selatan.
You may also like : 
Sahabat Lama, Prabowo Silaturahmi Lebaran ke Perdana Menteri Malaysia
Lebih dari satu dekade setelah pesawat itu menghilang, para penyelidik kembali memindai dasar laut untuk mencari puing-puing yang belum pernah ditemukan.
You might be interested : 
Malaysia Kembali Cari Pesawat MH370 yang Hilang Misterius 2014 Silam
Seperti yang telah dilaporkan oleh Straight Arrow News, upaya ini dipimpin oleh Ocean Infinity, sebuah perusahaan robotika kelautan swasta yang beroperasi di bawah perjanjian "tidak ditemukan, tidak dibayar" dengan pemerintah Malaysia, yang berarti perusahaan tersebut hanya akan dibayar jika menemukan pesawat tersebut.
Penerbangan MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur dalam penerbangan rutin semalam ke Beijing. Pesawat Boeing 777 tersebut membawa 239 orang, 227 penumpang dan 12 awak, dari lebih dari selusin negara.
Transmisi radio terakhir dari kokpit, "Selamat malam, Malaysian Three Seven Zero," terdengar saat pesawat melintasi wilayah udara Malaysia ke Vietnam.
Beberapa menit kemudian, transpondernya berhenti mengirimkan sinyal. Radar militer kemudian menunjukkan pesawat tersebut berbelok tajam dari jalur penerbangan.
Data satelit menunjukkan pesawat tersebut terus terbang selama berjam-jam sebelum kehabisan bahan bakar, yang membuat para penyelidik menyimpulkan bahwa pesawat tersebut kemungkinan jatuh di bentangan terpencil Samudra Hindia selatan.
Yang terjadi selanjutnya adalah pencarian bawah laut terbesar dalam sejarah penerbangan. Australia, Malaysia, dan Tiongkok mengoordinasikan upaya yang mencakup sekitar 120.000 kilometer persegi dasar laut di sebelah barat Australia, menggunakan pesawat terbang, kapal yang dilengkapi sonar, dan robot bawah laut.
Pencarian tersebut tidak menemukan puing utama dan tidak ada sisa-sisa manusia. Hanya puing-puing yang tersebar, termasuk flaperon sayap yang ditemukan di Pulau Réunion pada tahun 2015 dan fragmen yang kemudian ditemukan di sepanjang pantai timur Afrika, yang pernah dikonfirmasi berasal dari MH370.
Pencarian Ocean Infinity sebelumnya pada tahun 2018, juga di bawah kesepakatan tanpa hasil, tanpa biaya, berakhir tanpa keberhasilan.
Apa yang berbeda kali ini?
Malaysia menyetujui perjanjian baru dengan Ocean Infinity awal tahun ini, yang memungkinkan perusahaan tersebut untuk melanjutkan pencarian di zona seluas 15.000 kilometer persegi yang baru ditetapkan dan diyakini memiliki kemungkinan tertinggi untuk menemukan puing-puing pesawat.
Sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari SAN, Selasa, 30 Desember 2025, para penyelidik percaya bahwa penerbangan MH370 kemungkinan jatuh di daerah terpencil di Samudra Hindia bagian selatan.
Perusahaan tersebut berencana untuk melakukan pencarian secara berkala hingga 55 hari, jika cuaca memungkinkan, menggunakan kendaraan bawah air otonom yang mampu memetakan dasar laut pada kedalaman hingga 6.000 meter.
Teknologi ini mencakup sonar, laser, dan magnetometer yang dirancang untuk mendeteksi logam bahkan ketika terkubur di bawah sedimen.
Ocean Infinity akan menerima hingga $70 juta hanya jika mereka menemukan pesawat tersebut.
Meskipun telah bertahun-tahun dianalisis, penyebab hilangnya pesawat tersebut masih belum terpecahkan. Para penyelidik Malaysia mengatakan pesawat tersebut sengaja dialihkan setelah komunikasi dinonaktifkan.
Namun, mereka belum mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atau mengapa.
Tidak ada panggilan darurat. Tidak ada permintaan tebusan. Tidak ada kegagalan mekanis yang dikonfirmasi.
Penumpang dan awak pesawat secara resmi dibebaskan dari kesalahan, meskipun para penyelidik tidak sampai mengesampingkan "campur tangan ilegal."
Mengapa momen ini masih penting
Bagi keluarga para korban, dimulainya kembali pencarian membawa perpaduan harapan dan kehati-hatian yang sudah biasa. Banyak yang telah menghabiskan lebih dari sebelas tahun tanpa kuburan, tanpa jenazah, dan tanpa jawaban pasti.
Peluncuran pencarian pada Selasa pagi tidak menjamin penutupan. Tetapi ini menandai upaya baru untuk memecahkan misteri yang menolak untuk hilang.
Setelah lebih dari satu dekade, pertanyaannya tetap sama. Ke mana MH370 pergi, dan apa yang terjadi di jam-jam terakhirnya?
