Pemimpin Tertinggi Iran dan para pejabat militer (Foto: X)

AS Akui Israel Sudah Kehabisan Pencegat Rudal Arrow, Iran: Akan Ada Kejutan yang akan Diingat Dunia Selama Berabad-abad

18 June 2025
Font +
Font -

UPdates—Israel sudah kehabisan pencegat rudal Arrow. Wall Street Journal melaporkan pada hari Rabu, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

You may also like : jimmy carter as afpPresiden Tertua dalam Sejarah Amerika, Jimmy Carter Meninggal di Usia 100 Tahun

Klaim pejabat Amerika Serikat itu muncul setelah lima hari serangan rudal dan pesawat tak berawak balasan yang dilakukan Iran.

You might be interested : presiden iran masoud pezeshkian aaPresiden Iran Pecat Wakilnya karena Liburan Mewah ke Antartika

Laporan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan Israel untuk melawan rudal balistik jarak jauh dari Iran dalam perang udara yang dipicu serangan udara Israel yang mengejutkan pada hari Jumat.

Belum ada konfirmasi dari Israel atas laporan tersebut. Namun, sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The National, Rabu, 18 Juni 2025, Wall Street Journal menyebut Washington menyadari masalah tersebut dan telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung pertahanan rudal Israel dengan mengerahkan aset militer tambahan Amerika melalui darat, laut, dan udara.

Sistem pertahanan Arrow dikembangkan bersama oleh AS dan Israel dan mampu mencegat rudal balistik di luar atmosfer Bumi. Namun, dalam beberapa hari serangan Iran, sistem pertahanan Israel terus jebol.

Sementara itu, sejak kemarin, muncul narasi bahwa Iran akan melakukan sesuatu yang sangat mengejutkan terhadap Israel.

"Ada kejutan malam ini yang akan diingat dunia selama berabad-abad," tulis akun X @IranMilitary__.sebagaimana dilansir keidenesia.tv.

Israel bukan Apa-apa tanpa Amerika

Duta Besar Iran untuk PBB, Ali Bahreini  di Jenewa pada hari Rabu menegaskan Israel hanya berani bertindak karena ada keterlibatan AS.

"Israel, tanpa Amerika Serikat, bukanlah apa-apa. Apa pun yang dilakukan Israel adalah dengan dukungan—dukungan militer dan dukungan intelijen—dari Amerika Serikat," tegasnya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Rabu, 18 Juni 2025.

Ia juga memberikan tanggapan jika AS terlibat langsung dalam serangan terhadap Iran dengan memberikan peringatan. "Kami akan mulai menanggapi Amerika Serikat," ujarnya.

Ali Bahreini  lantas mengecam komentar terbaru Presiden AS Donald Trump tentang konflik Israel dengan Iran yang menurutnya sama sekali tidak beralasan dan memperingatkan akan konsekuensi jika batas merah dilanggar.

"Kami memantau pernyataan pejabat Amerika Serikat, termasuk presiden Amerika Serikat. Kami menganggap mereka tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Pernyataannya disampaikan selama jumpa pers Asosiasi Koresponden Terakreditasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (ACANU) di Jenewa.

"Kami tidak dapat mengabaikan mereka. Kami waspada terhadap apa yang dikatakan Donald Trump ... kami memasukkannya dalam penilaian kami. Ada batas merah. Begitu batas merah dilanggar, respons akan datang," kata Bahreini.

Bahreini menekankan bahwa batas pembalasan tersebut akan ditentukan oleh otoritas terkait Iran, termasuk militer.

Membingkai ancaman Washington sebagai bagian dari pola yang telah berlangsung selama beberapa dekade, ia berkata: "Kebijakan Amerika Serikat terhadap Iran telah bermusuhan selama empat dekade terakhir. Itu bukan hal yang baru."

Menurut utusan tersebut, Iran secara konsisten menentang apa yang disebutnya sebagai "kebijakan arogan" AS—sebuah sikap yang, katanya, memicu permusuhan Amerika.

"Amerika Serikat tidak menyukai negara seperti Iran, yang telah menentang kebijakan arogan Amerika Serikat," katanya.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Benjamin Franklin

"Investasi dalam pengetahuan adalah hal terpenting."
Load More >