UPdates—Setidaknya 15 orang tewas setelah atap sebuah klub malam di Republik Dominika runtuh.
You may also like : 
Kebakaran Diskotik, 51 Orang Tewas dan 118 Terluka
Banyak lagi yang terluka dan petugas penyelamat masih berusaha menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan.
You might be interested : 
Diskotik Runtuh di Republik Dominika, 113 Tewas Termasuk Gubernur dan 255 Terluka
Belum jelas apa yang menyebabkan insiden tersebut, yang terjadi pada Selasa dini hari waktu setempat selama konser penyanyi merengue populer Rubby Pérez di diskotik Jet Set di ibu kota, Santo Domingo.
Presiden Republik Dominika, Luis Abinader, telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang terdampak.
Direktur Pusat Operasi Darurat (COE), Juan Manuel Méndez, mengatakan petugas penyelamat masih mencari orang-orang di bawah reruntuhan.
Ia menambahkan bahwa ambulans telah melakukan lebih dari 100 kali perjalanan ke rumah sakit di daerah tersebut, terkadang membawa lebih dari satu pasien. Para pejabat masih berusaha untuk menentukan jumlah total korban luka.
Jumlah awal korban tewas adalah 15 orang.
Méndez mengatakan ia berharap banyak dari mereka yang terkubur di bawah atap yang runtuh masih hidup.
Jet Set adalah klub malam populer di ibu kota yang secara rutin menyelenggarakan konser musik dansa pada Senin malam.
Rekaman video yang tampaknya diambil di dalam klub menunjukkan orang-orang duduk di meja di depan panggung dan beberapa menari mengikuti alunan musik di belakang sementara Rubby Pérez bernyanyi.
Dalam rekaman telepon seluler terpisah yang dibagikan di media sosial, seorang pria yang berdiri di samping panggung terdengar mengatakan sesuatu jatuh dari langit-langit, sementara jarinya terlihat menunjuk ke arah atap.
Dalam rekaman tersebut, penyanyi Rubby Pérez juga tampak melihat ke arah area yang ditunjukkan oleh pria tersebut.
Kurang dari 30 detik kemudian, terdengar suara dan rekaman menjadi hitam sementara seorang wanita terdengar berteriak, "Ayah, apa yang terjadi padamu?".
Salah satu anggota band Rubby Pérez mengatakan kepada media lokal bahwa kelab itu penuh saat keruntuhan terjadi sekitar pukul 1 pagi.
"Saya pikir itu gempa bumi," kata musisi itu sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari BBC News, Selasa, 8 April 2025.
