UPdates - Kasus beras oplosan telah membuat negara rugi sebesar Rp 100 triliun per tahun. Angka itu berdasarkan laporan Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), yakni Andi Amran Sulaiman.
You may also like : Diminta Hati-hati karena Hadapi “Orang Besar", Mentan Andi Amran tak Gentar Bongkar Mafia Beras
Presiden RI, Prabowo Subianto lantas menggelar Rapat Terbatas (Ratas) bersama Mentan, Kejaksaan Agung, dan Polri. Pertemuan itu berlangsung di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Minggu, 20 Juli 2025.
You might be interested : Kaget Ingin Sadap Warga Tanpa UU Khusus, Komisi III Akan Panggil Kejaksaan
Prabowo Subianto menginstruksikan ketiga pihak tersebut untuk menindak tegas pengusaha pengoplos beras di tanah air. Dia menegaskan, praktik curang mengoplos beras masuk dalam kejahatan ekonomi luar biasa yang menikam rakyat.
Presiden Prabowo sangat menyayangkan maraknya peredaran beras oplosan di pasaran dalam beberapa bulan ke belakang. Dia bahkan menyatakan, kerugian Rp 100 triliun per tahun telah dapat mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Sementara itu, Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkap motif beras oplosan yang meresahkan pemerintah dan masyarakat. Data temuan memaparkan, setidaknya terdapat 212 merek beras yang di pasaran terbukti melanggar standar mutu.
Pelanggaran tersebut berupa berat kemasan kurang, komposisi beras campuran, dan label yang menyesatkan. Contohnya, sejumlah beras kemasan 5 kilogram (kg) ternyata hanya berisi 4,5 kg.