UPdates - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, baru-baru ini mengunjungi Jepang untuk melihat langsung perkembangan teknologi dekarbonisasi terbaru di Osaka, Jepang. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam inovasi yang dikembangkan oleh Jepang dalam upaya mengurangi emisi karbon.
“Hari ini saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi teknologi terbaru dekarbonisasi di Jepang. Ada tiga fasilitas yang kami kunjungi hari ini, namun sebelumnya kami dipaparkan terkait metanasi,” ucap Danny dikutip dari laman Pemkot Makassar, Rabu, 29 Januari 2025.
Diketahui, Danny Pomanto mengunjungi tiga fasilitas yakni Metanasi SOEC, Fasilitas Biometanasi, dan Fasilitas Metanasi Sabatier. Danny menjelaskan, teknologi metanasi ini dapat menggantikan gas alam yang biasa digunakan, baik di fasilitas tertentu maupun dalam jaringan pipa gas kota yang ada.
You might be interested : Jepang Gagas "NATO Asia"
“Kami banyak mendapat hal baru saat kunjungan ini. Apalagi di Kota Makassar kami sedang menerapkan Low Carbon City sebagai bentuk dukungan terhadap program penyelamatan lingkungan. Kami sangat konsen dengan itu,” ungkapnya.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto saat berkunjung ke okasi teknologi dekarbonisasi terbaru di Osaka, Jepang. (Foto: Web Pemkot Makassar).
Dalam kesempatan itu, Danny Pomanto juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar terhadap penerapan Low Carbon City sebagai bentuk dukungan untuk program penyelamatan lingkungan.
“Kami banyak mendapat hal baru saat kunjungan ini. Apalagi di Kota Makassar kami sedang menerapkan Low Carbon City sebagai bentuk dukungan terhadap program penyelamatan lingkungan. Kami sangat konsen dengan itu,” ungkapnya.
Metanasi sendiri merupakan teknologi yang mengubah hidrogen dan CO2 menjadi metana sintetis, yang dikenal dengan istilah e-metana. E-metana ini dianggap sebagai solusi netral karbon.
Pasalnya jumlah CO2 yang diserap dalam produksinya setara dengan jumlah CO2 yang dilepaskan saat pembakarannya, sehingga tidak meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Salah satu keunggulannya adalah dapat diproduksi menggunakan hidrogen hijau, yang mendukung pengurangan emisi karbon.