UPdates - Daniel Graham (39 tahun) dan Adam Carruthers (32 tahun) dijatuhi hukuman penjara empat tahun tiga bulan atas tindakan mereka menebang salah satu pohon yang paling dicintai di Inggris.
You may also like : Inggris Protes 2 Anggota Parlemennya Ditahan dan Dideportasi Israel
Disadur dari The Guardian, Rabu, 17 Juli 2025, pada suatu malam di bulan September tahun 2023 lalu, kedua pria ini telah memicu kesedihan dan kemarahan yang meluas setelah menebang pohon Sycamore Gap dan menimpa tembok Hadrian yang merupakan sebuah situs warisan dunia Unesco di Northumberland, Inggris.
Pohon Sycamore yang mereka tebang itu diprediksi ditanam pada akhir abad ke-19 dan dalam beberapa dekade terakhir dikenal sebagai tempat indah tempat orang-orang pergi piknik, merayakan ulang tahun, melamar, menabur abu atau sekadar mengambil foto.
Aksi menggunakan gergaji mesin di tengah malam itu, disambut dengan kesedihan, ketidakpercayaan, dan kemarahan yang menyebar ke seluruh dunia.
Saat menjatuhkan hukuman kepada kedua pria itu di pengadilan Newcastle, Hakim Lambert mengatakan motifnya masih belum jelas tetapi dia menolak klaim Carruthers bahwa dia mabuk.
Hakim mengatakan Carruthers menebang pohon tersebut dengan gergaji mesin sementara Graham memfilmkannya, yang menunjukkan bahwa "keberanian belaka" dan "semacam sensasi" kemungkinan merupakan faktornya.
Pohon Sycamore Gap sebelum ditebang. (foto:Rob Cowen/The Guardian)
Sementara itu, dalam persidangan kedua pria itu membantah melakukan pelanggaran tersebut, meskipun ada bukti bahwa mobil Graham telah digunakan untuk berkendara ke tempat indah itu dengan gergaji mesin di bagasinya.
Selama persidangan delapan hari, juri menyaksikan rekaman pohon yang ditebang dari ponsel Graham dan mendengar pesan di antara keduanya yang menurut jaksa penuntut menunjukkan mereka bersuka ria atas keburukan itu.
Jaksa Richard Wright KC mengatakan selama persidangan bahwa kejahatan tersebut merupakan “misi bodoh” dan “setara dengan kekerasan tanpa pikiran”, dan bahwa kedua pria tersebut menunjukkan “kurangnya kesopanan dan keberanian untuk mengakui perbuatan mereka”.
Pada pembacaan vonis hari Selasa waktu setempat, pengadilan mendengarkan pernyataan dari Andrew Poad, manajer umum untuk situs National Trust of the Sycamore Gap.
"Pertanyaannya adalah mengapa ada orang yang tega melakukan hal seperti ini pada pohon yang begitu indah di tempat yang begitu istimewa. Sungguh di luar pemahaman," ujarnya.
“Pohon ikonik ini tak tergantikan. Pohon ini milik rakyat. Pohon ini adalah simbol totemik,” imbuhnya.