UPdates—Presiden Prabowo Subianto memberikan abolisi kepada mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong. Keputusan itu membuat Tom Lembong secara otomatis akan bebas dari kasus impor gula yang menjeratnya.
You may also like : 
Pilgub Jakarta, Pramono-Rano Unggul Telak di TPS-nya, TPS Rival, serta TPS Megawati dan Anies Baswedan
Langkah politis ini mendapat sambutan bahagia dari keluarga, sahabat, serta pendukung Tom Lembong.
You might be interested : 
Rumahnya Didatangi, Ini Pernyataan Tegas Jokowi dan Jawabannya Soal Foto Ijazah di Medsos
Istri Tom Lembong, Maria Franciska Wihardja tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat mendatangi Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Jumat, 1 Agustus 2025.
Dengan wajah penuh haru dan senyum lega, Ciska memeluk satu per satu emak-emak pendukung Tom Lembong yang telah menunggu di depan gerbang rutan.
"Terima kasih kepada Tuhan, terima kasih atas semua doa dan dukungan yang diberikan untuk suami saya,” ujar Ciska sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari video-video yang beredar di X, Jumat, 1 Agustus 2025.
Anies Baswedan yang hari ini juga berkunjung ke Cipinang tak kalah bahagia. Ia menyambut abolisi sahabatnya dengan menebar senyum kepada wartawan.
"Tentu ini hal baik bagi Tom Lembong dan keluarga. Kita tunggu prosesnya sampai tuntas," ujar Anies kepada awak media di luar Rutan Cipinang.
Mantan calon presiden di Pilpres 2024 itu mengaku datang untuk bertemu dan mendengar langsung pendapat Tom Lembong. "Mendengar dari Beliau, apa saja pendapat Pak Tom tentang ini," jelasnya.
Sementara itu, keputusan Prabowo untuk menghapuskan seluruh akibat hukum dari putusan pengadilan atau menghapuskan tuntutan pidana kepada Tom Lembong mendapat banyak komentar tokoh-tokoh nasional dan praktisi hukum yang sejak awal memang mengeritik kasus ini.
Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD menyebut Prabowo Subianto mengambil langkah strategis dalam penegakan keadilan dengan memberi amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi untuk Tom Lembong.
Ia menegaskan, ke depan tak boleh lagi ada yang menggunakan politik untuk merekayasa hukum melalui penyanderaan politik. "Sebab kalau itu dilakukan bs dihadang oleh Presiden," tulis Mahfud di akun X pribadinya, @mohmahfudmd sebagaimana dilansir keidenesia.tv pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Komentar tokoh lainnya menyasar dan menjadikan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) sebagai "bulan-bulanan".
Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal lewat akun X-nya, @dinopattidjalal menegaskan bahwa keputusan memberikan abolisi kepada Tom Lembong menjadi bukti Prabowo tidak berada di bawah bayang-bayang Jokowi.
"Terima kasih Presiden Prabowo atas keputusan bijak & historis re abolisi kasus Tom Lembong. Ini nafas segar utk keadilan di NKRI & bukti nyata bhw Bapak tidak berada dibawah bayang2 Jokowi," tulisnya.
"Ini juga berarti Kejaksaan perlu berbenah diri scr internal. Politisasi instrumen2 hukum harus dihapuskan dlm era Prabowo," lanjutnya.
Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu tak kalah pedas menyentil Jokowi dan proses peradilan yang berjalan.
"Artinya Presiden menyadari bahwa ada kesalahan proses pengadilan Tom Lembong. Semoga ini menjadi awal penghentian penggunaan hukum sebagai alat politik yg selama ini dilakukan oleh rezim Joko Widodo," ujarnya di akun X-nya, @msaid_didu.
