UPdates - BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Jumat, 19 September 2025 pukul 01.19 WIT. Gempa dengan kedalaman 24 kilometer dan tidak berpotensi tsunami tersebut menyebabkan rusaknya sejumlah fasilitas umum.
You may also like : Update Banjir Bali: 16 Tewas, 1 Hilang, 562 Mengungsi
Meski demikian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan, hingga kini tidak ada laporan korban jiwa.
"Sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan akibat gempa. Kerusakan terberat terjadi pada satu jembatan yang ambles, dan dua rumah rusak berat," ujar Suharyanto dilansir dari RRI.
Suharyanto menambahkan kerusakan juga dilaporkan terjadi di kantor bupati. Selain itu, satu gereja, serta beberapa kaca di Bandara Nabire jugadilaporkan pecah.
Meski demikian, BNPB menegaskan bahwa kerusakan secara umum tidak signifikan dan kondisi di Nabire aman terkendali. Aktivitas masyarakat dilaporkan tetap berjalan normal.
Sebagai langkah lanjutan, BNPB mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Nabire dalam melakukan asesmen situasi. Hasil asesmen akan menjadi dasar penentuan status tanggap darurat, apakah memerlukan dukungan lebih besar dari pusat.
BNPB juga menyiapkan rencana lanjutan jika eskalasi meningkat. Jumat Malam ini, Deputi Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan dijadwalkan berangkat ke Nabire.
"Dan seandainya pun kondisi nanti meningkat lagi. Tentu saja saya juga akan segera berangkat dalam kesempatan pertama," ujarnya.
BNPB memastikan akan memberikan dukungan penuh. Termasuk pemenuhan kebutuhan dasar warga, perbaikan bangunan yang rusak, hingga pemulihan infrastruktur yang terdampak.
Sementara itu, reporter RRI Dwi Masani dari Nabire melaporkan sejak pagi telah terjadi puluhan kali gempa susulan. Selain kerusakan rumah dan fasilitas umum, gempa juga menyebabkan lumpuhnya jaringan komunikasi di wilayah tersebut.
"Jaringan di Nabire ini lumpuh total. Sehingga masyarakat tidak bisa berkomunikasi," ujarnya.