UPdates—Skandal seks besar mengguncang Guinea Khatulistiwa menyusul ditemukannya video-video eksplisit yang diduga menampilkan Baltasar Ebang Engonga, Direktur Jenderal Badan Investigasi Keuangan Nasional (ANIF).
You may also like : Gara-gara 2 Kartu Merah dan Penalti, 100 Tewas dalam Bentrok Sepak Bola di Guinea
Seperti dilaporkan Vanguard, yang dilansir keidenesia.tv dari Pindula, Selasa, 5 November 2024, video-video tersebut dilaporkan berisi pertemuan dengan orang-orang penting, termasuk istri saudara laki-lakinya, sepupunya, dan saudara perempuan Presiden Guinea Khatulistiwa.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa ayah enam anak yang sudah menikah itu juga melakukan aktivitas seksual di tempat umum dengan istri-istri pejabat tinggi, seperti Direktur Keamanan Presiden, Jaksa Agung, dan Direktur Kepolisian.
Rekaman itu, yang ditemukan di kantor pribadinya, tampaknya telah direkam dengan persetujuan tetapi kemudian bocor secara daring, yang memicu kegemparan media.
Namun, ada dugaan bahwa beberapa rekaman yang dibuat di kantornya tidak berdasarkan persetujuan.
Menurut Kantor Jaksa Agung, penggerebekan di kantor Engonga minggu lalu, yang awalnya ditujukan untuk mengungkap bukti terkait penipuan, menyebabkan ditemukannya materi ini yang disimpan dalam beberapa CD.
Menanggapi skandal tersebut, Wakil Presiden Guinea Ekuatorial Teodora Nguema mengeluarkan pernyataan publik di X yang mengecam perilaku tidak pantas di kantor-kantor pemerintah.
"Hari ini kami akan segera menskors semua pejabat yang pernah melakukan hubungan seksual di kantor-kantor kementerian negara," tegasnya.
Ia mengatakan, Pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap tindakan-tindakan ini. "Karena tindakan tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap Kode Etik dan Undang-Undang Etika Publik," jelasnya.
Wakil Presiden menegaskan, tidak ada toleransi bagi pelaku. "Tindakan ini merupakan langkah tegas dalam kebijakan kami yang tidak menoleransi perilaku yang merusak integritas layanan publik," tegasnya.
Menurutnya, etika dan rasa hormat merupakan hal mendasar dalam pemerintahan. "Dan kami tidak akan membiarkan perilaku yang tidak bertanggung jawab merusak kepercayaan publik. Tanggung jawab dan profesionalisme harus menjadi pilar kerja kita sebagai abdi negara," katanya.
Engonga menjabat sebagai Direktur Jenderal ANIF, Badan Investigasi Keuangan Nasional Guinea Ekuatorial.
Tanggung jawabnya meliputi pengawasan investigasi keuangan dan mengarahkan upaya pemberantasan korupsi keuangan di negara kecil Afrika Barat tersebut.