Hasil Audit Dana Kampanye 4 Paslon Pilwali Makassar 2024: MULIA Tertinggi, Segini Nilainya

17 December 2024
Font +
Font -

UPdates - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar mengumumkan hasil audit laporan dana kampanye empat pasangan calon (paslon) dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2024. Hasilnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), tercatat sebagai paslon dengan laporan dana kampanye tertinggi.

You may also like : whatsapp image 2024 11 27 at 10.26.51Pilkada Makassar 2024: Seto Memilih di TPS 04 Balla Parang, Pamer 2 Jari Dicelup Tinta

Dirangkum Keidenesia dari berbagai sumber, Selasa, 17 Desember 2024, berdasarkan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP), yang diumumkan dalam pengumuman nomor 3414/PL.02.5-Pu/7371/2/2024 di laman resmi KPU Kota Makassar. 

You might be interested : gubernur bengkulu kpkCalon Gubernur Bengkulu Ditangkap KPK

Total pengeluaran dana kampanye MULIA mencapai Rp 13.641.632.950. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan paslon lainnya. Rincian pengeluaran kampanye pasangan ini adalah Rp 7.973.703.175 untuk sumbangan dalam bentuk uang, Rp 5.637.764.775 untuk barang, dan Rp 30.165.000 untuk biaya jasa.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 02, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi, melaporkan pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 2.492.350.000. 

Rincian pengeluaran mereka adalah Rp 1.917.850.000 dalam bentuk uang, Rp 574.500.000 untuk barang, dan tidak ada pengeluaran untuk biaya jasa. Saldo yang tersisa di kas bendahara pasangan ini tercatat sebesar Rp 2.150.000.

Paslon nomor urut 03, Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara, melaporkan penggunaan dana kampanye sebesar Rp 1.935.110.570. Mereka tidak melaporkan adanya sumbangan barang, namun saldo akhir di rekening dana kampanye tercatat sebesar Rp 81.999.671 dan di bendahara sebesar Rp 2.889.759.

Terakhir, pasangan calon nomor urut 04, Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando, melaporkan pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 2.618.510.000. Pengeluaran ini terdiri dari Rp 1.746.555.000 dalam bentuk uang dan Rp 871.955.000 untuk biaya jasa. 

Namun, tidak ada pengeluaran untuk barang. Sedangkan saldo yang tersisa di bendahara tercatat sebesar Rp 53.445.000.

Font +
Font -