UPdates—Inggris diperkirakan akan mengakui negara Palestina menjelang pertemuan Majelis Umum PBB di New York minggu ini meskipun ada penolakan dari Amerika Serikat.
You may also like : Eks Kepala Shin Bet: Hanya Pembentukan Negara Palestina yang Jamin Keamanan Israel
Keputusan Inggris mengakui negara Palestina karena menilai Israel belum memenuhi persyaratan yang ditetapkannya terkait perang di Gaza.
You might be interested : "Adik Perempuan Saya Terpaksa Memberi Makan Rumput ke Anak-anaknya di Gaza"
Inggris berharap hal ini dapat meningkatkan tekanan diplomatik untuk mengakhiri konflik di Gaza serta membantu membuka jalan bagi perdamaian jangka panjang.
Wakil Perdana Menteri Inggris mengatakan pada hari Minggu bahwa mengakui negara Palestina tidak akan menciptakannya dalam semalam. Ia menekankan bahwa pengakuan harus menjadi bagian dari proses perdamaian yang lebih luas.
"Setiap langkah untuk mengakuinya adalah karena kami ingin menjaga prospek solusi dua negara tetap hidup," kata David Lammy kepada Sky News sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari France24, Minggu, 21 September 2025.
Ia menambahkan bahwa Perdana Menteri Keir Starmer akan membuat keputusan tentang pengakuan negara Palestina pada hari Minggu ini.
Starmer mengatakan pada bulan Juli bahwa Inggris akan mengakui Palestina kecuali Israel mencapai gencatan senjata dengan Hamas, mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza, menegaskan tidak akan ada aneksasi Tepi Barat, dan berkomitmen pada proses perdamaian yang menghasilkan solusi dua negara - negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel.
Selain Inggris, pengakuan terhadap negara Palestina juga akan dilakukan Portugal menjelang pertemuan Majelis Umum PBB di New York minggu ini.
Sementara itu, Tiongkok mendesak masyarakat internasional untuk mendorong gencatan senjata komprehensif di Gaza dengan urgensi yang mendesak, sekaligus mengadvokasi pengakuan Palestina.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi Wang menurut laporan Xinhua News mengatakan langkah ini diperlukan untuk mencegah bencana kemanusiaan lebih lanjut. Ia mendesak masyarakat internasional untuk bersatu dalam mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Palestina.
Ia menyerukan negara-negara yang berpengaruh terhadap Israel, serta Dewan Keamanan PBB dan badan-badan kemanusiaan, untuk memenuhi tanggung jawab mereka.
Wang mengatakan bahwa prinsip Palestina memerintah Palestina harus dilaksanakan, dengan Gaza dan Tepi Barat diakui sebagai wilayah yang tidak dapat dicabut dari Palestina.
Menurutnya, pemerintahan pascaperang harus menghormati keinginan Palestina dan melindungi hak-hak mereka.
Ia juga menganjurkan keanggotaan penuh Palestina di PBB dan kemajuan solusi dua negara, menolak tindakan sepihak yang merusaknya.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sementara itu berharap keputusan mendatang dari berbagai negara untuk mengakui negara Palestina akan mempercepat implementasi solusi dua negara.
Yang membedakan Sidang Umum PBB minggu ini dari sebelumnya adalah banyak negara akan mengakui negara Palestina, kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul sebelum keberangkatannya ke KTT Sidang Umum di New York.