UPdates—Perang Gaza berdampak sangat luar biasa, bukan hanya bagi Palestina, namun juga Israel.
You may also like : Kabar Rusia akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua Bikin "Panik" Australia dan Amerika
Di tengah krisis kemanusian yang terdokumentasi dengan sangat jelas lewat tubuh-tubuh kurus anak-anak tak berdosa di Gaza, Israel kehilangan satu per satu sekutu pentingnya.
You might be interested : Demonstran Pro-Palestina Bentrok dengan Suporter Klub Israel Maccabi Tel Aviv di Amsterdam
Setelah Prancis yang sudah mengumumkan akan menyampaikan pengakuan terhadap negara Palestina di Sidang Umum PBB di New York, September mendatang, kini giliran Inggris yang akan melakukan hal sama.
Inggris dilaporkan akan mengakui negara Palestina sebelum pemilihan umum berikutnya pada tahun 2029.
Berbicara kepada Sky News sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Selasa, 29 Juli 2025, Menteri Bisnis dan Perdagangan Jonathan Reynolds mengatakan para menteri ingin dan akan mengakui negara Palestina.
Ditanya apakah pengakuan akan datang di parlemen ini, Reynolds berkata: "Di parlemen ini, ya. Maksud saya, jika parlemen ini menghasilkan terobosan yang kita butuhkan."
"Tapi jangan lupa, kita hanya bisa melakukan ini sekali. Jika kita melakukannya dengan cara yang hanya simbolis, tidak mengakhiri konflik ini, apa langkah kita selanjutnya?" tambahnya.
Menurut berbagai laporan, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mendapat tekanan dari beberapa anggota senior pemerintah untuk segera mengakui negara Palestina.
Komite Urusan Luar Negeri Parlemen baru-baru ini juga mendesak pemerintah untuk segera mengakui negara Palestina dengan sikap berani dalam persiapannya untuk solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.
Emily Thornberry, ketua komite, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa terdapat rasa frustrasi yang besar di antara banyak publik Inggris karena pemerintah secara konsisten bertindak terlalu sedikit dan terlambat.
Dalam tanda tekanan lain terhadap Starmer, lebih dari 200 anggota parlemen menandatangani surat lintas partai yang menyerukannya untuk mengakui negara Palestina.
Sebelumnya, negara Palestina diakui oleh lebih dari 140 dari 193 negara anggota PBB.
Beberapa negara Uni Eropa seperti Spanyol termasuk di antaranya.
Seperti halnya Prancis, Inggris sebagai salah satu sekutu utama Israel sebelumnya tidak mengakui negara Palestina.
Selain Prancis dan Inggris, Australia juga sudah menyatakan akan mengakui kedaulatan Palestina secara permanen.
Dengan demikian, termasuk 140 yang telah lebih awal mengakui negara Palestina, saat ini total 160 negara sudah menyatakan mendukung proposal di komite PBB untuk mengakui kedaulatan Palestina secara permanen.
Amerika Serikat sebagai pendukung utama Israel sejauh ini masih setia dengan komitmennya. Akan tetapi, pernyataan terbaru Donald Trump soal kelaparan di Gaza sudah menunjukkan perbedaan sikap yang sangat mencolok setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan tegas menyatakan tidak ada kelaparan di wilayah yang terkepung itu.
Beralih ke situasi yang melumpuhkan di Jalur Gaza, Reynolds mengatakan Inggris mencoba bergerak cepat membantu dengan mengirimkan bantuan lewat udara.
"Intinya tentang penerjunan udara ini adalah kita tidak bisa menunggu -- kita harus melakukan sesuatu. Kita semua bisa melihat betapa rendahnya rasa kemanusiaan yang ditunjukkan," tegasnya.
Tentara Israel melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilakukannya di daerah kantong tersebut.