UPdates—Setidaknya 86 warga Palestina, termasuk 76 anak-anak meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi akibat blokade yang disengaja oleh Israel yang mencegah masuknya bantuan ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
You may also like : Trump Minta Netanyahu Akhiri Perang Gaza sebelum Dilantik Jadi Presiden AS
Angka itu diungkap Kementerian Kesehatan pada hari Minggu waktu setempat sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Senin, 21 Juli 2025.
You might be interested : Resmi Gencatan Senjata di Gaza, Hamas: Bukti Kekalahan Israel
"Kelaparan telah menewaskan 86 orang di Gaza, termasuk 76 anak-anak, akibat kelaparan dan malnutrisi," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Kementerian menggambarkan krisis tersebut sebagai pembantaian diam-diam yang terjadi di wilayah yang diblokade dan menganggap Israel serta komunitas internasional bertanggung jawab atas memburuknya kondisi kemanusiaan di wilayah kantong tersebut.
Kementerian mencatat bahwa 18 orang telah mati kelaparan di Gaza dalam 24 jam terakhir, dan menyerukan pembukaan kembali segera penyeberangan perbatasan Gaza untuk memungkinkan masuknya makanan dan obat-obatan.
Israel telah menutup semua penyeberangan dengan Gaza sejak 2 Maret, yang secara efektif memutus akses ke bantuan kemanusiaan dan mempercepat penyebaran kelaparan.
Pelapor khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese mengatakan, Israel sengaja membuat jutaan orang kelaparan dan membunuh anak-anak di Gaza.
Pernyataan Francesca Albanese ini muncul sebagai tanggapan atas laporan tentang seorang penyandang disabilitas Palestina yang meninggal karena kelaparan di daerah kantong yang terkepung tersebut.
“Generasi saya diajari bahwa Nazisme adalah kejahatan terbesar; dan memang demikian; dan kejahatan kolonial seharusnya tidak diabaikan,” tulis Albanese di X.
“Saat ini, sebuah negara (Israel) yang membuat jutaan orang kelaparan/menembak anak-anak untuk olahraga, dilindungi oleh demokrasi & diktator, adalah jurang kekejaman yang baru. Bagaimana kita bisa bertahan dari ini??” tanyanya.
Israel telah menewaskan hampir 59.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, hampir melumpuhkan sistem kesehatan, dan menciptakan kondisi seperti kelaparan.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut.