Tim pertahanan sipil membawa jenazah seorang warga Palestina setelah serangan udara Israel di daerah permukiman di pusat Khan Yunis, Gaza selatan, pada 23 Mei 2025. (Foto: Getty Images)

Israel Bantai Keluarga Dokter di Gaza, 9 Anaknya Tewas, Suami Luka Parah

24 May 2025
Font +
Font -

UPdates—Serangan udara Israel di Gaza menghantam rumah seorang dokter bernama Dr. Alaa al-Najjar dan membunuh sembilan dari 10 anaknya.

You may also like : france macronKepala WHO Nyaris Dibunuh Israel di Bandara Yaman

Rumah sakit Nasser tempat dokter itu bekerja di kota Khan Younis menyebut suami Dr. Alaa al-Najjar, Hamdi juga terluka dalam pembantaian mengerikan itu.

You might be interested : trump anadoluTrump Paksa Hamas Bebaskan Semua Sandera di Sabtu Siang atau Biarkan Kekacauan Terjadi

Dr Graeme Groom, seorang dokter bedah Inggris yang bekerja di rumah sakit itu, mengatakan dia telah mengoperasi putranya yang berusia 11 tahun yang selamat.

Sebuah video yang dibagikan oleh direktur kementerian kesehatan yang dikelola Hamas dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan mayat-mayat kecil yang terbakar diangkat dari reruntuhan serangan di Khan Younis pada hari Jumat waktu setempat.

Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari BBC, Sabtu, 24 Mei 2025, mereka  telah menghubungi militer Israel untuk memberikan komentar terkait serangan brutal itu.

Dalam pernyataan umum pada hari Sabtu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka menyerang lebih dari 100 target di seluruh Gaza selama sehari terakhir.

Kementerian kesehatan mengatakan sedikitnya 74 orang telah tewas dibunuh oleh militer Israel selama periode 24 jam menjelang tengah hari pada hari Sabtu.

Dr Muneer Alboursh, direktur kementerian kesehatan di X mengatakan bahwa rumah keluarga al-Najjar diserang beberapa menit setelah suami Dr al-Najjar, Hamdi, kembali ke rumah setelah mengantar istrinya ke tempat kerja. Dr Alboursh mengatakan anak tertua Dr al-Najjar berusia 12 tahun.

Groom dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram dokter bedah Inggris lainnya yang bekerja di rumah sakit Nasser, Victoria Rose mengatakan bahwa ayah anak-anak itu terluka sangat parah.

Ia mengaku telah bertanya tentang ayah anak itu, yang juga seorang dokter di rumah sakit tersebut, dan telah diberi tahu bahwa ia tidak memiliki hubungan politik dan militer dan tampaknya tidak menonjol di media sosial.

Groom menggambarkannya sebagai situasi yang tak terbayangkan bagi Dr. al-Najjar.

Mahmoud Basal, juru bicara badan Pertahanan Sipil yang dikelola Hamas di Gaza, mengatakan di Telegram pada Jumat sore bahwa timnya telah menemukan delapan jenazah dan beberapa orang yang terluka dari rumah al-Najjar di dekat sebuah pom bensin di Khan Younis.

Rumah sakit tersebut awalnya mengunggah di Facebook bahwa delapan anak telah tewas, lalu dua jam kemudian memperbarui jumlah tersebut menjadi sembilan.

Dokter lain, Youssef Abu al-Rish, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah oleh kementerian kesehatan bahwa ia tiba di ruang operasi dan mendapati Dr. al-Najjar tengah menunggu informasi tentang putranya yang masih hidup dan mencoba menghiburnya.

Dalam sebuah wawancara yang direkam oleh kantor berita AFP, kerabat Youssef al-Najjar dengan pilu meminta perang diakhiri.

"Cukup! Kasihanilah kami! Kami memohon kepada semua negara, komunitas internasional, rakyat, Hamas, dan semua faksi untuk mengasihani kami. Kami kelelahan karena pengungsian dan kelaparan, cukup!" ujarnya.

Pada hari Jumat, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan bahwa orang-orang di Gaza tengah mengalami apa yang mungkin merupakan fase paling kejam dari perang tersebut.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Benjamin Franklin

"Investasi dalam pengetahuan adalah hal terpenting."
Load More >