UPdates—Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan siap mundur, jika terbukti terlibat dalam praktik judi online. Ia juga berjanji memberantas judi online hingga ke akarnya.
You may also like : 
DPR Kritik Pedas Pemerintah tak Usulkan RUU Perampasan Aset dalam RUU Prolegnas Prioritas 2025
"Saya sudah sampaikan bahwa kami tidak akan ragu-ragu Pak. Untuk memberantas dari akar sampai paling atas. Bahkan saya Pak, kalau saya kedapatan menerima judol saya besok pagi mundur. Demikian juga terhadap anggota saya,," tegas Kapolri saat menanggapi pertanyaan legislator dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari rri.co.id, Selasa, 12 November 2024.
Sigit menatakan, dirinya sudah memerintahkan jajarannya untuk serius memberantas praktik haram tersebut, tanpa pandang bulu.
Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dan para Kapolda menurut dia sudah dimintanya memeriksa para anggota secara berkala. Ia tidak ingin satupun anggota polisi terlibat judi online.
"Jadi kalau di antara rekan-rekan tidak melaksanakan (perintah) hanya dua, anda terlibat itu yang pertama, membiarkan atau takut. Jadi saya kira pilihannya kalau tidak sanggup, silakan mundur, sama dengan saya," ucapnya.
Menurut Sigit Prabowo, pihaknya berkomitmen untuk memberantas praktek judi online. "Kemudian juga ke dalam, saya sudah sampaikan bahwa terhadap anggota-anggota yang ikut, coba-coba main judi online, saya sudah perintahkan kepada Kabid Propam untuk dilakukan penertiban, diberikan sanksi," jelas Kapolri Sigit dilansir keidenesia.tv dari PMJ News.
Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan, Polri tidak akan segan-segan memproses pidana anggotanya.
"Kemudian, juga yang terlibat menerima atau bahkan membekingi. Saya minta untuk diusut tuntas diproses pidana, saya kira itu komitmen kita," terangnya.
Selain itu, Sigit juga mengungkapkan, Polri akan memperkuat kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian terkait untuk memberantas judi online. Polri juga akan melakukan penelusuran aset pelaku judi online.
"Jadi saya kira kita akan memperkuat kerja sama dengan PPATK, dengan kementerian-kementerian yang terkait, sehingga pemberantasan judi online ini betul-betul bisa maksimal dengan OJK dengan perbankan. Kemudian terkait dengan harta-harta mereka kita bisa melakukan tracing, apabila itu bisa kita dapatkan, bisa kita sita, dan bisa kita serahkan ke negara," ujarnya.
Anggota Komisi III DPR RI Benny K. Harman mendukung langkah bersih-bersih judi online di lingkungan Kepolisian. Menurutnya, setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan bersih-bersih dari oknum judi online, berikutnya Kepolisian juga harus berani melakukan bersih-bersih di lingkungannya.
"Kalau pada saat ini judi online ini fokusnya pada Kemenkominfo (Komdigi,red), maka menurut saya fokus yang kedua adalah di Mabes Polri. Apakah Pak Kapolri siap membersihkan institusi Kepolisian dari oknum-oknum yang membekingi (judi) online ini?" tanya Benny sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI.
Politisi Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan pihaknya mendukung penuh langkah Polri untuk memberangus praktek ilegal tersebut. Ia menilai perlu kemauan dan keberanian yang kuat untuk membersihkan judol dan ia percaya Kapolri memiliki keberanian tersebut.
"Saya percaya Pak Kapolri punya kemauan, kemampuan, keberanian juga, tapi saya takut sekali yang dihadapi adalah tembok. Oleh sebab itu, dalam bacaan saya tadi kalau semua Pak Kapolda dikumpulkan saat ini sebetulnya Bapak Kapolri sedang membangun kekuatan untuk merobohkan tembok itu. Pak Kapolri lakukan itu!" tegasnya.
Anggota Komisi III DPR RI lainnya, Endang Agustina sementara itu menilai Polri telah berhasil menghapus stigma negatif masyarakat yang menganggap kepolisian enggan menangani kasus judi online.
"Sekarang cap itu sudah berhasil kita hilangkan, dimana kita sudah menepis keraguan masyarakat terhadap Polri yang meragukan upaya kita dalam pemberantasan judi online ini," kata Endang.
Politisi Fraksi PAN itu berharap judol diberantas hingga ke akar-akarnya dan ia menunggu hasil penyelidikan lebih lengkap dari Polri terkait praktek ilegal yang telah merugikan masyarakat tersebut.
"Masyarakat menunggu kiprah Polri dalam pemberantasan judi online. Masyarakat akan senantiasa mendukung Polri memberantas judi online dan sebaliknya mungkin akan berhadapan ketika Polri tidak komitmen dalam pemberantasan judi online," imbuhnya.
