UPdates—Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menjadi sorotan. Belum selesai kasus mitra dapur di Kalibata yang melaporkan Yayasan MBG berinisial MBN ke kepolisian terkait dugaan penggelapan dana Rp975.375.000, kini muncul lagi masalah tragis lainnya.
You may also like : 
Ini Agenda Lengkap Kunker Wapres Gibran Selama 2 Hari di Sulsel
Puluhan siswa SMP PGRI 1 Cianjur mengalami keracunan massal diduga karena mengkonsumsi makanan program MBG pada Senin, 21 April 2025.
You might be interested : 
Bukan Duit Prabowo atau Swasta, Istana: Seluruh Program MBG Didanai APBN
Tiga orang siswa dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada Senin kemarin. Selanjutnya pada Selasa, 22 April 2025 hari ini, lima orang kembali dirujuk ke Rumah Sakit Sayang Cianjur.
Sebanyak 20 orang lainnya berinisiatif berobat sendiri ke dokter. Selain itu, ada tujuh orang sedang diobservasi di puskesmas.
Beberapa orang guru juga mengalami gejala muntah-muntah. Makanya, pihak sekolah terus melakukan pemantauan terhadap seluruh siswa yang masuk sekolah hari ini.
Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Cianjur Rika Mustikawati kepada wartawan mengatakan, peristiwa keracunan massal siswa kelas 7, 8 dan 9 ini berawal dari mengkonsumsi makanan MBG pada Senin siang.
Menurutnya, paket MBG yang berisi nasi, mie goreng, ayam suwir tanpa bumbu, tempe mendoan, dan buah semangka itu datang pukul 08.30 WIB dan siswa mulai makan pada pukul 10.00. Saat istirahat kedua pada pukul 13.30, siswa mulai muntah-muntah.
Meski polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab siswa keracunan massal, MBG dihentikan sementara di sekolah tersebut. Pihak sekolah juga belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan karena hasil laboratorium belum keluar.
Bersamaan dengan siswa SMP PGRI 1 Cianjur, pada Senin, 21 April 2025 kemarin, sebanyak 52 siswa MAN 1 Cianjur juga terpaksa dirawat di rumah sakit setelah diduga keracunan usai mengonsumsi MBG.
Pegiat media sosial Chusnul Chotimah di akun X-nya, @ch_chotimah2 yang dipantau keidenesia.tv pada Selasa, 22 April 2025 melontarkan kritik pedas setelah kasus keracunan di Cianjur ini muncul dan viral di media sosial.
"Kembali kejadian. Siswa MAN 1 Cianjur Keracunan Massal Usai Santap MBG. Basi, keracunan, katanya makan bergizi gratis akan dievaluasi tiap hari tapi faktanya keracunan terjadi lagi. Bergizinya dimana?" kritiknya.
Pengguna X dengan aku bernama @BebySoSweet juga tak kalah pedas mengeritik. "Makan Bergizi kok Masuk RS? Ini bijimane (bagaimana) konsepnya," katanya.
Peristiwa keracunan ini merupakan yang kesekian sejak program MBG diluncurkan beberapa bulan lalu. Sebelumnya, kasus keracunan MBG muncul pada pertengahan Januari lalu di SDN 003 Nunukan Selatan, Kalimantan Utara. Sedikitnya 29 murid dilaporkan sakit dan diare setelah mengonsumsi makanan dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Tidak berselang lama, keracunan makanan MBG terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Kamis, 16 Januari 2025. Sebanyak 40 murid SDN Dukuh 03 Sukoharjo mengalami keracunan diduga karena makanan yang belum matang.
Kasus keracunan makanan MBG kemudian menimpa 8 murid SDN Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. Para siswa dilaporkan mengalami sakit perut usai menyantap menu MBG kloter ketiga yang diluncurkan pada Senin, 17 Februari 2025.
Hanya berselang sehari setelah kejadian di Empat Lawang, sebanyak 29 murid SD Katolik Andaluri di Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT juga keracunan MBG pada Selasa, 18 Februari 2025.
Para korban dilarikan ke Puskesmas setelah mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai menyantap makanan dari program MBG.
Kasus berikutnya menimpa siswa di tiga SD di Takalar, Sulsel. Sebanyak 10 siswa SD Kapunrengan, satu siswa SD Bonto Ba'do dan SD Lengkese keracunan makanan MBG pada 26 Februari 2025.
Dengan banyaknya masalah yang muncul, desakan agar program MBG dihentikan pun terus bermunculan. Desakan terbaru datang dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang secara tegas meminta MBG dihentikan terlebih dahulu.
