UPdates—Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak benar-benar “mati” dalam arti total. Menurutnya, Gus Dur hanya berpindah ke terminal berikutnya dalam perjalanan kehidupan.
You may also like : Bilang Petani tak Terurus di Era Mega, SBY, Jokowi, dan Puji Prabowo, Menteri Zulhas Dicap Penjilat
Nasaruddin Umar menyampaikan hal tersebut pada Haul ke-15 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Desember 2024.
You might be interested : Bilang Petani tak Terurus di Era Mega, SBY, Jokowi, dan Puji Prabowo, Menteri Zulhas Dicap Penjilat
“Gus Dur sekarang ini sedang menikmati parsel doa yang dikirimkan oleh kita semua. Doa yang kita panjatkan untuk beliau, untuk orang-orang yang telah mendahului kita, merupakan bentuk kasih sayang yang akan terus hidup,” ujar Menag sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi Kemenag, Minggu, 22 Desember 2024.
"Jadi semoga Bapak-Ibu sekalian kita semuanya mendoakan Gus Dur, dzuriatnya, doakan orang-orang yang penting dalam hidup kita," lanjut Menag menyampaikan pesannya di hadapan para jemaah.
Pada kesempatan tersebut, Menag membagikan pengalamannya bersama Gus Dur menziarahi makam Syekh Jamaluddin di Tosora, Wajo. Syekh Jamaluddin diyakini Gus Dur sebagai guru sejati Wali Songo. Menurut Menag, Gus Dur memiliki kepekaan luar biasa yang melampaui pengetahuan konvensional.
“Gus Dur adalah pribadi yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, sementara banyak di antara kita yang masih bergulat dengan ego masing-masing. Kita patut meneladani beliau, meski hanya sebagian kecil dari keikhlasan dan keberaniannya,” ujarnya.
Ketua panitia sekaligus putri Gus Dur, Yenny Wahid sementara itu menekankan prinsip hidup Gus Dur yang selalu menajamkan nurani dan membela kaum lemah.
"Banyak dari kita yang mengenang Gus Dur sebagai sosok yang tidak bisa melihat secara fisik. Tetapi nuraninya begitu tajam. Dengan nuraninya itulah Gus Dur mampu melihat ketidakadilan. Mampu mendengar jeritan hati rakyat kecil di tengah kebisingan kekuasaan," ujar Yenny.
Selain istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, dan keluarga besar, sejumlah tokoh penting juga hadir di acara haul ini. Di antaranya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi, Wamen PPPA Veronica Tan, Pramono Anung, Mustofa Bisri, Mahfud MD, Sujiwo Tejo, Rano Karno, dan Khofifah Indar Parawansa.