Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. (Foto: Yga/Pdt/DPR RI)

Menteri Satryo Bantah Pecat dan Tampar ASN, Pimpinan DPR: Evaluasi Jika Perlu

21 January 2025
Font +
Font -

UPdates—Demonstrasi pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Senin kemarin mendapat perhatian dan sorotan besar publik.

Bahkan, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, jika diperlukan Mendikti Saintek Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, dapat dievalusi.

Politisikus Partai Gerindra itu secara khusus menyoroti dugaan pemecatan tidak adil yang dialami oleh Prahum Ahli Muda dan Pj. Rumah Tangga Setditjen Diktiristek, Neni Herlina.

Atas pemecatan itu, Dasco meminta komisi teknis terkait di DPR untuk mengkaji permasalahan tersebut. Khususnya kepada Komisi X yang bermitra dengan Kemendikti Saintek. Dasco berharap mereka dapat melakukan pemantauan hingga evaluasi.

“Tentunya kita akan mencari, kita akan kaji, nanti kita akan minta komisi teknis terkait kementerian juga untuk melakukan pemantauan dan evaluasi jika dianggap perlu. Kita akan minta komisi teknis terkait kementerian juga untuk melakukan pemantauan dan evaluasi,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI, Selasa, 21 Januari 2025.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan aparatur sipil negara (ASN) Ditjen Dikti Kemendikti Saintek melakukan aksi protes yang disebut sebagai “senin hitam” di Lobby utama Gedung D, Gedung Kemendikti Saintek pada Senin pagi kemarin. Para ASN melakukan aksi unjuk rasa lantaran merasa diperlakukan tidak adil oleh Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Aksi ini dilakukan buntut dari pemecatan tidak adil yang menimpa Neni Herlina. Dalam keterangan resminya, Neni diketahui sudah 24 tahun bekerja di instansi tersebut. Kemudian, pada Jumat, 17 Januari 2025 sore dirinya mengaku tiba-tiba diusir keluar ruangan oleh pimpinan tertinggi di Kemendikti Saintek.

“Tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan di hadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen. Saya keluar dan salat,” ujarnya dalam keterangan tersebut sebagaimana dilansir keidenesia.tv.

Prof Satryo sendiri membantah adanya pemecatan. “Demo itu terkait kami sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran di Kementerian karena pecahnya jadi tiga menteri, sekarang kita perlu banyak orang. Kemudian kita ingin membenahi sebagaimana  Presiden mengatakan harus hemat dengan anggaran pemerintah. Kita adakan satu mutasi yang cukup besar dan kadang memang ada pihak-pihak yang mungkin tidak berkenan dimutasi,,” kata Satryo dalam video klarifikasi sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari X.com, Selasa, 21 Januari 2025.

Ia juga membantah dirinya arogan dan melakukan penamparan seperti yang ramai diberitakan. "Tidak ada sama sekali," tegasnya.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Mohammad Hatta

“Membaca tanpa merenungkan adalah bagaikan makan tanpa dicerna.”
Load More >