UPdates - Opu Daeng Risadju adalah seorang bangsawan sekaligus pejuang wanita asal Kota Palopo, Sulawesi Selatan yang semasa hidupnya dikenal gigih melawan penjajahan Belanda. Memiliki nama asli Famajjah, Opu Daeng Risadju lahir di Kota Palopo pada tahun 1880.
You may also like : 
MK Perintahkan PSU di Pilwalkot Palopo Usai Trisal Tahir Didiskualifikasi
Dilansir dari laman kemendikdasmen, Sabtu, 24 Mei 2025, ayahnya bernama Muhammad Abdullah to Bareseng dan ibunya bernama Opu Daeng Mawellu. Ia adalah keturunan langsung dari Raja Bone ke-22, La Temmasonge Matimoeri Malimongeng.
Meskipun tidak mengikuti pendidikan formal, Opu Daeng Risaju mendapat pendidikan agama sejak kecil, termasuk mempelajari Al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama lainnya dari beberapa guru agama dan ulama di Sabang Paru, Luwu.
Keterbatasan akses pendidikan pada masa itu tidak menghalangi semangatnya untuk belajar dan berkembang. Pada tahun 1905, ketika Belanda melakukan ekspedisi terhadap kerajaan di Sulawesi Selatan, Opu Daeng Risaju dan suaminya pindah ke Pare-pare.
Di sana, ia aktif dalam Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), sebuah organisasi politik yang berjuang melawan penjajahan. Keterlibatannya dalam PSII membuktikan keberaniannya dalam menentang penindasan, bahkan menjadi wanita pertama di Indonesia yang memimpin partai politik Islam.
Bersama sekitar 70-an anggota partai, Opu Daeng Risadju akhirnya ditangkap pemerintah kolonial Belanda. Ia dituduh menghasut serta menyebarkan kebencian di lapisan masyarakat terhadap pemerintah.
Setelah Indonesia merdeka, Opu Daeng Risaju hidup sederhana di Parepare bersama keluarganya. Ia wafat pada 10 Februari 1964 di usia 84 tahun dan dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Lokkoe di Palopo.
Pada 3 November 2006 melalui Keppres No. 85/TK/2006, Opu Daeng Risadju ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Nama Opu Daeng Risadju kini disematkan menjadi salah satu nama jalan yang berada di Kecamatan Mariso, Kota Makassar.
